RBG.ID, RUSIA - Ribuan warga Rusia meninggalkan negaranya untuk menghindari mobilisasi parsial militer. Mereka tak mau dipaksa ikut wajib militer untuk melawan Ukraina. Spekulasi adanya ancaman situasi darurat militer mendesak warga meninggalkan rumahnya dan pergi ke negara tetangga.
Eksodus warga Rusia melintasi perbatasan untuk menghindari wajib militer. Mobilisasi parsial pertama Rusia sejak Perang Dunia II telah mendorong pria dewasa meninggalkan Rusia. Selain itu, protes juga meluas di pusat perekrutan militer.
Jumlah orang Rusia yang memasuki Uni Eropa telah meningkat hampir sepertiga dalam seminggu, menurut badan perbatasan Uni Eropa Frontex. Sebanyak 66 ribu warga Rusia memasuki Uni Eropa (UE) dalam seminggu yakni dari 19-25 September, naik 30 persen pada minggu sebelumnya.
Sebagian besar masuk melalui titik penyeberangan perbatasan Finlandia dan Estonia. Dan, pendatang baru sebanyak 30 ribu warga tiba dalam empat hari terakhir.
Mereka sebagian besar memiliki izin UE atau Schengen lewat visa atau kewarganegaraan ganda. Eksodus di perbatasan ilegal kemungkinan akan meningkat jika Rusia menutup perbatasannya untuk calon wajib militer. Beberapa negara Eropa yang berbatasan dengan Rusia telah mulai membatasi perjalanan orang Rusia semata-mata untuk pariwisata atau liburan.