RBG.ID - Taksi tak berawak tanpa pengemudi di San Francisco Amerika Serikat (AS) berjalan di tengah jalan membawa penumpang. Taksi ini disebut taksi robo yang dikemudikan oleh kecerdasan buatan (AI) bukan manusia.
Baru-baru ini, negara bagian California AS menyetujui bisnis berbayar 24 jam di seluruh San Francisco. Akibatnya, 500 robo-taksi dari perusahaan induk Google, Alphabet's Waymo dan GM's Cruise berjalan melintasi kota siang dan malam.
Penyandang disabilitas yang mengalami diskriminasi saat menggunakan layanan ride-hailing menyambut baik beroperasinya Robo Taxi di San Fransisco.
Baca Juga: Dibutuhkan 8 Orang untuk Isi Lowongan Kerja Finance Accounting, Lihat Persyaratannya Di Sini
Organisasi non-Pemerintah Lighthouse for the Blind Sharon Giovinazo mengatakan, Taksi Robo memiliki kekuatan untuk mengubah hidup orang-orang sepertinya.
“Sebagai seorang tunanetra, saya belum bisa mengemudi selama 24 tahun, tetapi bisa bergerak dengan aman tanpa diskriminasi telah memberi saya kebebasan,” ungkapnya.
Namun, efek samping penggunaan Taksi Robo juga muncul silih berganti.
Taksi robot yang gagal nyambung komunikasi tiba-tiba berhenti di perempatan sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Selain itu, tidak sedikit kecelakaan dimana penumpang turun tanpa menutup pintu dengan baik dan menjadi macet dan berhenti.
Penumpang Taksi Robo Solan Megasa menjelaskan, Taksi Robo tiba-tiba berhenti di tengah persimpangan yang rumit.
Penumpang Taksi Robo lainnya Alexis B menceritakan, Taksi Robo berhenti begitu saja di tengah jalan, mungkin karena truk derek atau rintangan.
Tidak sedikit kasus dimana robo-taxi tersebut benar-benar berhenti dan diambil secara mendesak.
Taksi Robo Waymo memiliki 58 kasus pada Juni tahun ini, sementara Taksi Robo Cruise memiliki lebih dari 170 kasus (177 kasus) pada pertengahan Juli.