RBG.ID - Anggota pramuka delegasi Jeonbuk yang hadir pada Jambore Pramuka Dunia mengatakan, pembina asal Thailand berusia 30 hingga 40-an, ditemukan memasuki kamar mandi wanita.
Namun, Panitia Penyelenggara Jambore Pramuka Dunia dan pejabat pemerintah mengatakan bahwa insiden itu disebabkan oleh perbedaan budaya dan menutup kasus tersebut setelah memberi tindakan dan peringatan ringan kepada para pembina Thailand.
Kecurigaan kejahatan pelecehan terhadap wanita di kamp Jambore Pramuka Dunia terungkap pada hari yang sama ketika Kepala Divisi Pramuka Federasi Jeonbuk Kim Tae-yeon mengungkapkan, fakta terkait kepada wartawan.
Baca Juga: Biaya Kuliah Kedokteran di IPB University Capai Rp20 Juta per Semester, Berikut Rinciannya
Kim Tae-yeon menjelaskan, bahkan setelah beberapa hari, tidak ada tindakan yang diambil, dan panitia tidak mengambil tindakan untuk melindungi dan memisahkan para korban.
Pramuka Federasi Jeonbuk keberatan dengan respon panitia Jambore Pramuka Dunia sehingga pemimpin dan semua anggota meninggalkan kamp lebih awal.
Baca Juga: Suami Istri Ditemukan Tewas Dalam Rumahnya di Jasinga, Satu Tergantung, Satu Tergeletak di Lantai
Alasan Pembina Thailand
Menurut Badan Kepolisian Provinsi Jeonbuk pada tanggal 6 Agustus 2023, sebuah laporan diterima dan menyebutkan seorang pembina laki-laki asal Thailand mendobrak masuk ke kamar mandi wanita di komplek Jambore Pramuka Dunia saat fajar pada tanggal 3 Agustus sebelumnya.
Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui bahwa kamar mandi tersebut adalah kamar mandi wanita, dan pria asal Thailand tersebut masuk dan mandi terlebih dahulu.
Setelah itu, korban masuk dan mandi. Korban mendengar nyanyian dan keluar dan menemukan pria Thailand.
Baca Juga: PDIP Latih Jurkam Muda Untuk Menangkan Pemilu 2024
Saat itu ada 3 kamar mandi dan yang tengah kosong saat itu.
Saat polisi memeriksa keterangan pelapor dan tersangka, mereka tidak menemukan bukti penyusupan untuk tujuan pelecehan terhadap wanita.