Sebab, beberapa korban luka dalam kondisi kritis.
Baca Juga: Ukraina Terjerat Utang, Rekonstruksi Butuh Rp 15,2 Kuadriliun
Ini merupakan serangan paling mematikan di Tepi Barat sejak perlawanan Palestina pada 2000–2005.
Serangan itu terjadi hanya sebulan setelah Israel membunuh sepuluh penduduk Palestina di kamp pengungsian Jenin dengan metode serupa.
”Ini adalah pembantaian. Kami menyerukan perlindungan internasional untuk rakyat kami,” ujar Hussein Al Sheikh, salah seorang pejabat Palestina.
Baca Juga: Mario Dandy Suruh David Push Up 50 Kali dan Sikap Tobat Sebelum Dianiaya
Hamas melakukan pembalasan dengan menembakkan misil Kamis (23/2) sehingga terjadi saling serang di area Gaza dan sekitarnya.
Meski mengetahui Israel kerap melakukan pelanggaran HAM dan merebut wilayah Palestina layaknya yang dilakukan Rusia, AS mendukung Tel Aviv.
Baca Juga: Kesal, Warga Tonjong Tanam Pohon Pisang dan Tebar Lele di Tengah Jalan
Beberapa waktu lalu Washington bahkan berusaha memblokade Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang mengecam pembangunan di Tepi Barat.
AS memberikan bantuan militer setidaknya USD 3,8 miliar atau Rp 57,8 triliun ke Israel setiap tahun sembari berusaha memblokade upaya internasional untuk mengecam pelanggaran pihak Israel. (sha/c9/hud)