RBG.id – Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan Flight 7C 2216 mengalami kecelakaan tragis saat hendak mendarat di Bandara Muan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12) pukul 09.04 waktu setempat.
Pesawat yang membawa 181 orang, terdiri dari 175 penumpang dan enam awak, dilaporkan keluar dari landasan pacu dan menabrak pagar bandara sebelum terbakar hebat.
Menurut laporan awal, pemicu insiden ini diduga disebabkan oleh kerusakan pada roda pendaratan, yang dipicu oleh tabrakan dengan burung selama penerbangan.
Akibatnya, pesawat gagal mendarat dengan sempurna dan mengalami benturan keras.
Hingga kini, korban jiwa telah mencapai 120 orang, sementara jumlah tersebut diperkirakan masih dapat bertambah.
Mayoritas Penumpang Warga Korea Selatan dan Thailand
Penumpang pesawat sebagian besar adalah warga negara Korea Selatan dan Thailand.
Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam kecelakaan ini.
"Pemerintah dan Kedutaan Besar RI di Seoul terus memantau perkembangan insiden ini," ujar Judha Nugraha, Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI.
Presiden Korea Selatan, Choi Sung-mok, memerintahkan penyelamatan secara menyeluruh. Sebanyak 80 petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi dan berhasil memadamkan kebakaran dalam waktu 43 menit.
Pihak maskapai Jeju Air juga tengah menyelidiki penyebab pasti kecelakaan ini.
Baca Juga: Pesan Terakhir Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air Terungkap, Sebut Ada Burung Tersangkut