internasional

Benarkah Serangan Burung Jadi Penyebab Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korea Selatan? Ini Penjelasannya

Minggu, 29 Desember 2024 | 16:18 WIB
Ilustrasi: Serangan burung disebut-sebut sebagai penyebab terjadinya kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan Korea Selatan (Sumber: trigana-air.com)

Jika seekor burung masuk ke dalam mesin pesawat, itu sangat berbahaya karena dapat meledakkan mesin dan menabrakkan pesawat.

Para saksi mengatakan, mereka sempat melihat api beterbangan dari mesin kanan belakang pesawat sesaat sebelum mendarat.

Baca Juga: Ada Wisata Baru di Puncak Bogor, Punya Bangunan Estetik hingga Taman Bunga Fotogenic Cukup Bayar Rp40 Ribu

Ada juga kesaksian dari penumpang bahwa seekor burung tersangkut di sayap dan mereka tidak dapat mendarat, jadi mereka mencoba melakukan go-around (upaya pendaratan diikuti dengan lepas landas).

Seorang pejabat Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi menyampaikan, serangan burung ada sebelum mendarat, tetapi hubungan antara serangan burung dan kegagalan roda pendaratan hanya dapat dipastikan setelah penyelidikan kecelakaan menyeluruh.

Para ahli menunjukkan bahwa meskipun terjadi 'serangan burung', bukan tidak mungkin untuk mengoperasikan roda pendaratan.

Inilah sebabnya mengapa perlu untuk mencari tahu mengapa perangkat kontrol lain tidak berfungsi meskipun seekor burung menabraknya.

Beberapa pihak berpendapat bahwa landasan pacu yang pendek di Bandara Muan membuat pesawat sulit mendarat.

Namun, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi menjelaskan, sulit untuk melihat bahwa landasan pacu yang pendek memengaruhi kecelakaan.

Baca Juga: Ada Wisata Baru di Puncak Bogor, Punya Bangunan Estetik hingga Taman Bunga Fotogenic Cukup Bayar Rp40 Ribu

Panjang landasan pacu Bandara Muan sekitar 2,8 km, yang berarti 800-900 m lebih pendek dari Bandara Incheon (3,7 km) dan Bandara Gimpo (3,6 km), tetapi pesawat dengan ukuran yang sama dengan pesawat yang alami kecelakaan tetap beroperasi di sana.

Menurut Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi, total 623 kecelakaan tabrakan burung terjadi di bandara domestik dari tahun 2019 hingga paruh pertama tahun ini.

Oleh karena itu, sebagian besar bandara mengoperasikan tim respons tabrakan burung terpisah yang menggunakan peluru kilat atau mobil elang untuk mengusir kawanan burung.

Halaman:

Tags

Terkini