''Kami sekarang memiliki ATCMS, kemampuan jarak jauh Ukraina. Kami akan menggunakan,'' kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Kamis (21/11) Ukraina memperingati Hari Martabat dan Kebebasan untuk memperingati perjuangan rakyatnya dalam memperjuangkan kebebasan dan hak demokratis.
Sayangnya serangan demi serangan masih terjadi.
Pakar Hubungan Internasional Radityo Dharmaputra menyebut hari ini membutuhkan perhatian dunia, tak terkecuali Indonesia.
''Ukraina dan negara yang merayakan kemerdekaan mereka adalah pengingat bahwa perdamaian, keamanan, dan hak untuk menentukan nasib sendiri harus dijaga dan dihormati,'' katanya.
Jika Ukraina didukung oleh AS dan NATO, Rusia mendapat bantuan Korea Utara. Dilansir dari AFP, Presiden Korea Utara Kim Jong Un telah mengirim tambahan artileri dan peluncur roket untuk mendukung sahabatnya, Presiden Vladimir Putin.
Hal tersebut dibocorkan oleh anggota parlemen Korea Selatan.
Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan juga mengkonfirmasi info ini.
''Korea Utara telah mengirim artileri otomatis 170 mm dan peluncur roket jarak jauh 240 mm,'' kata Petugas Komite Intelijen Parlemen Korsel Lee Seong-kweun.
Selain itu pemerintah Korea Utara juga telah mengirim personel baru untuk memperbaiki senjata. Baik Korut maupun Rusia belum mengkonfirmasi terkait hal ini. (*)