internasional

Harga Minyak Global Melambung Imbas Dukung Israel Serang Fasilitas Minyak Iran, Joe Biden: Kami Sedang Bahas Ini

Jumat, 4 Oktober 2024 | 15:47 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden Pertimbangkan Penyerangan ke Iran (Dok.RBG/Istimewa)


RBG.id - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden saat ini sedang mempertimbangkan serangan terhadap fasilitas minyak di Iran.

Langkah ini menjadi opsi balasan atas serangan rudal yang diluncurkan oleh Teheran pada Selasa,1 Oktober 2024 dan sedang dibahas bersama dengan Israel.

Pertimbangan ini memicu kekhawatiran di pasar minyak dunia, akibat risiko terganggu pasokan minyak global.

Baca Juga: Alami Trauma Berat, 12 Anak Korban Pelecehan di Panti Asuhan Tangerang Dievakuasi ke Rumah Perlindungan Sosial

"Kami sedang membahas hal ini," kata Joe Biden dikutip RBG.id dari Instagram @haluandotco pada Kamis, 3 Oktober 2024. Tentunya, peringatan ini akan berimbas pada kenaikan harga minyak di pasar internasional.

Baca Juga: MIRIS! Pengasuh Yayasan Panti Asuhan di Tangerang Cabuli Belasan Anak Asuh, Satu Pelaku Masih Buron

Iran serang Israel dengan ratusan rudal hipersonik (Tangkapan Layar akun X TWITTER @SoftWarNews)

Namun, di tengah wacana tersebut, seorang pejabat AS mengungkapkan, Israel masih dalam tahap pertimbangan dan belum mencapai keputusan akhir terkait respons militer yang akan diambil terhadap Iran.

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menyatakan Israel memiliki berbagai opsi untuk membalas serangan Iran.

Baca Juga: Bermain Apik 90 menit, Mees Hilgers Cs Ditahan Imbang 1-1 Kontra Pasukan Jose Mourinho

"Kami siap untuk menunjukkan kekuatan kami kepada Teheran," ujar Danon.

Selain itu, pihak Washington menegaskan mereka akan berkolaborasi dengan Israel guna memastikan Iran menerima konsekuensi berat atas serangan tersebut.

Ketegangan di Timur Tengah pun semakin meningkat dengan adanya potensi serangan balasan, yang tidak hanya berdampak pada situasi politik dan militer di kawasan, tetapi juga menimbulkan risiko ekonomi yang lebih luas.***

Tags

Terkini