internasional

Tiongkok Tidak Terima Dianggap Ikut Berperan dalam Perang Rusia Ukraina

Jumat, 12 Juli 2024 | 23:04 WIB
Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi

RBG.ID - Tiongkok mengecam tuduhan tidak berdasar NATO minggu ini setelah para pemimpin organisasi tersebut menegur Beijing karena diduga mendukung perang Rusia melawan Ukraina.

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan, Tiongkok "tidak akan pernah menerima" pernyataan NATO.

Wang menuturkan, Tiongkok memiliki rekor terbaik di dunia dalam isu perdamaian dan keamanan.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Jelang Digelarnya Turnamen Piala Presiden 2024, Hadiahnya Fantastis Auto Jadi Crazy Rich Loh!

Perbedaan sistem politik dan nilai-nilai antara Beijing dan NATO bukanlah alasan bagi aliansi tersebut untuk memicu konfrontasi.

Ia menambahkan,NATO harus mengetahui posisinya dan menahan diri untuk tidak mencampuri urusan Asia-Pasifik dan urusan dalam negeri Tiongkok, serta tidak menentang hak dan kepentingan sah Tiongkok.

Sebagai informasi, para pemimpin NATO yang bertemu di Washington minggu ini mengungkapkan Rusia tetap menjadi ancaman paling signifikan dan langsung”terhadap keamanan kolektif mereka.

Baca Juga: Tampil dengan Wajah Baru Usai Operasi Plastik, Kecantikan Mahalini Jadi Sorotan Netizen Sebut Aura Khas Balinya Hilang

Dalam sebuah deklarasi yang dikeluarkan, Nato menyampaikan jika Republik Rakyat Tiongkok (RTT) telah menjadi pihak yang berperan penting dalam perang Rusia melawan Ukraina.

Di deklarasi yang sama menyebutkan, hal ini meningkatkan ancaman yang ditimbulkan Rusia terhadap negara-negara tetangganya dan terhadap keamanan Euro-Atlantik.

Para pemimpin tersebut meminta Beijing untuk menghentikan semua dukungan material dan politik terhadap upaya perang Rusia.

Baca Juga: Ngebet Nikah Siri Berujung Bui, Kreator Herman Hukum Spill Pasal KUHP yang Bisa Bawa Aya Ibrahim Staycation di Sel

Hal ini juga termasuk “transfer material yang memiliki kegunaan ganda, seperti komponen senjata, peralatan, dan bahan mentah yang berfungsi sebagai masukan bagi sektor pertahanan Rusia.

Tags

Terkini