internasional

Lebih dari 8.000 Sekolah di Jepang Tutup Akibat Menurunnya Jumlah Populasi Penduduk

Sabtu, 4 November 2023 | 07:38 WIB
Salah satu sekolah di Jepang tutup akibat menurunnya jumlah populasi penduduknya.

RBG.ID-Setidaknya ada 8.000 sekolah di Jepang tutup akibat menurunnya jumlah populasi penduduk. Seperti sekolah dasar Ashigakubo di Prefektur Ibaraki, satu dari ribuan sekolah yang ditutup di Jepang selama 20 tahun terakhir.

Sekolah dasar Ashigakubo di Prefektur Ibaraki Jepang, yang berusia lebih dari satu abad, terpaksa ditutup pada 2009 ketika beberapa lusin siswanya pergi untuk bergabung dengan sekolah lebih besar. "Karena mereka tidak bisa mendapatkan teman," kata Wali Kota Yoshinari Tomita dilansir dari AFP.

Sekolah di Jepang ini ditutup karena dianggap berbahaya karena kurangnya pemeliharaan, dan kolam renang tersebut kini digunakan oleh bebek dan capung.

Baca Juga: Berpengalaman di Penjualan dan Pemasaran? Ada Lowongan Kerja Partnership Associate dengan Gaji Rp9 Juta

Bangunan tertua dari sekolah ini yang dibangun pada 1903 masih dilestarikan. Pemerintah setempat berupaya menghidupkan kembali ruangan sekolah tersebut.

Dana publik tersedia untuk membantu pemerintah kota mengelola sekolah-sekolah tua dan menggunakan kembali bangunan yang tidak digunakan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi komunitas mereka.

Kini, Ashigakubo menjadi tempat lokakarya mingguan orang tua dengan anak dan terkadang disewa untuk syuting, acara cosplay, di mana penggemar berdandan seperti karakter dalam game, atau untuk kebutuhan seminar bisnis.

Baca Juga: Dikenakan Pasal Berlapis, KPK RI Putuskan Perpanjang Masa Tahanan Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo

Kata Yokoze, bangunan bekas sekolah ini mendatangkan keuntungan, tahun lalu menghasilkan 200.000 Yen atau sekitar Rp 20 juta dari pihak yang menyewa. Sebelum pandemi, bangunan bekas sekolah itu mendatangkan lebih banyak manfaat.

Selain itu, bangunan sekolah ini juga dapat berfungsi sebagai pusat evakuasi jika terjadi bencana alam, setelah memenuhi standar yang disyaratkan pada 2019.

Untuk kota berpenduduk sekitar 7.800 jiwa yang keuangannya menyusut seiring dengan jumlah penduduknya, maka gedung sekolah Ashigakubo terlalu berharga untuk diabaikan. "Saya ingin mencari cara untuk menggunakan kembali (sekolah) yang membuat warga sekitar bahagia," kata Wali Kota Tomita.

Baca Juga: Lulusan Teknik Mesin atau Elektro? Cek Lowongan Kerja Project Manager Jakarta, Tawarkan Gaji hingga Rp13 Juta

Setidaknya ada 8.580 sekolah ditutup di seluruh Jepang sejak beberapa dekade ini. Pasalnya, Jepang memiliki populasi tertua kedua di dunia setelah Monako.

Terdapat 14,4 juta anak di bawah usia 15 tahun di Jepang, atau hanya 11,5 persen dari total populasi dan empat juta lebih sedikit dibandingkan pada awal 2000-an.

Halaman:

Tags

Terkini