RBG.ID – Boey Chee Ming yang merupakan penulis buku novel 'When I Was a Kid 3' yang dinilai menghina ART Indonesia menyampaikan permintaan maaf.
Melalui akun Istagramnya, Boey Chee Ming tidak bermaksud menghina ART Indonesia.
Boey Chee Ming justru memuji kemampuan ART Indonesia yang bisa memanjat pohon kelapa yang dia saksikan sendiri saat dia masih kecil di Johor.
Baca Juga: Inilah Isi Buku Novel Malaysia yang Dinilai Menghina ART Indonesia Seperti Monyet
Kemampuan memanjat ART Indonesia itu seperti kemampuan monyet.
"Saya benar-benar meminta maaf kepada pihak-pihak yang tersinggung karena ini, dan kepada orang-orang yang secara tidak sengaja merasa tersakiti oleh hal tersebut," tulis Boey di akun Instagram-nya.
Sebelumnya, melalui akun Instagram-nya, Rabu (27/9), Boey Chee Ming menjelasklan halaman bukunya yang dia rasa menjadi sumber kesalahpahaman publik belakangan ini.
Sebenarnya, buku tersebut adalah pengalamannya sendiri saat masih kecil ketika tinggal di Johor, Malaysa.
Baca Juga: Serbu Promo Beli 1 Gratis 1 Domino's Pizza Hari Ini, Berlaku Hingga 1 Oktober
Semasa kecil, keluarganya pernah mempekerjakan seorang ART perempuan asal Indonesia. ART Indonesia itu merupakan satu dari sekian banyak cerita dalam buku itu.
"Ini adalah buku pertama saya yang memenangi posisi pertama dalam Anugerah Pilihan Pembaca; jadi bila buku itu dilarang setelah satu dekade buku itu terbit, itu mengejutkan saya," ujar Boey dari Instagram-nya, diakses rbg.id pada Sabtu (30/9/2023).
Bagian buku yang Boey Chee Ming rasa menjadi penyebab bukunya dilarang di Malaysia yakni bab 'Kelapa II' atau 'Coconuts II'.
Baca Juga: Berikut Rute, Tarif, Hingga Alasan Pemerintah Bangun LRT di Bali
Di bab itu digambarkan dengan ilustrasi sederhana dan tulisan tangan di atasnya. Ada empat panel dalam satu halaman ini.