RBG.ID - Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menyerukan para pemimpin empat raksasa teknologi untuk menjamin keselamatan dan keamanan produk-produk AI (Artificial Intelegent) miliknya.
Harris bertemu dengan para CEO perusahaan AS di Gedung Putih, pada Kamis (04/05).
Perusahaan tersebut adalah Microsoft; perusahaan induk Google, Alphabet; OpenAI, pengembang ChatGPT; dan Anthropic, perusahaan rintisan yang dikembangkan bersama oleh para mantan karyawan OpenAI.
Baca Juga: Rusia Alami Kesulitan, Kepala Intelijen AS: Kekurangan Amunisi Pengaruhi Serangan
Harris mengatakan AI dapat meningkatkan kehidupan masyarakat dan mengatasi tantangan sosial yang besar.
Namun, teknologi ini berpotensi meningkatkan ancaman secara drastis terhadap keselamatan dan keamanan, serta melanggar hak-hak sipil dan privasi.
Harris mengatakan sektor swasta memiliki tanggung jawab etis, moral, dan hukum untuk memastikan keselamatan dan keamanan produk-produknya.
Baca Juga: HYBE Tolak Permintaan Lee Soo Man untuk Mencabut Larangan Industri Hiburan
Ia meminta para CEO tersebut untuk memastikan pengamanan dan perlindungan yang tepat dari potensi risiko yang ditimbulkan oleh AI.
AS mengumumkan investasi sebesar 140 juta dolar, guna membangun tujuh Institut Riset AI Nasional yang baru.
Seorang pejabat pemerintah senior mengindikasikan, bahwa AS berharap dapat bekerja sama erat dengan Uni Eropa terkait regulasi, sambil berkonsultasi dengan para pengembang AI dalam negeri mengenai isu-isu termasuk keselamatan.
Baca Juga: Berikut 5 Website untuk Edit Foto Secara Online
Uni Eropa tengah menyusun undang-undang AI.
Ikuti berita menarik lainnnya di Google News
Artikel Terkait
Penembakan Brutal Kembali Terjadi di Amerika Serikat, 6 Orang Tewas
Amerika Serikat Sediakan Roket Hydra-70 Untuk Ukraina
Bank Sentral Amerika Serikat Kembali Naikan Suku Bunga Acuan
Amerika Serikat Akan Buka Kedutaan Baru di Tonga
Pemimpin Rusia Alihkan Kesalahan Soal Drone Ke Amerika Serikat