RBG.id - Pihak kepolisian Korea Selatan telah mengumumkan pengerahan 1.000 personel dalam operasi penangkapan mantan Presiden Yoon Seokyeol.
Operasi ini dijadwalkan berlangsung pada pagi hari Rabu, 15 Januari 2025, menyusul diterbitkannya surat perintah penangkapan oleh kejaksaan.
Namun, operasi ini menghadapi tantangan besar karena pasukan pengamanan presiden yang masih loyal kepada Yoon Suk Yeol memperketat penjagaan di kediamannya.
Mereka melarang aparat hukum, baik dari kepolisian maupun kejaksaan, untuk memasuki area tersebut. Untuk memperkuat pengamanan, barikade kawat berduri telah dipasang di gerbang-gerbang utama rumah Yoon Suk Yeol.
Polisi telah membentuk beberapa unit khusus dengan tugas yang telah ditentukan:
- Unit Zeni: Menghancurkan barikade yang dipasang di sekitar kediaman Yoon.
- Unit Pelopor: Bertugas menangkap pasukan pengamanan presiden yang diduga melakukan penghalangan proses hukum.
- Unit Penangkapan: Akan mendampingi jaksa penuntut untuk melaksanakan penangkapan terhadap Yoon Seokyeol.
- Unit Emergency: Disiagakan untuk menangani kemungkinan konfrontasi fisik antara aparat hukum dan pasukan pengamanan presiden.
- Unit Cadangan: Ditugaskan mengejar Yoon jika terjadi upaya pelarian.
Baca Juga: Sakit Pinggang, Nyeri Otot dan Sendi Hilang Tanpa Obat? Coba Ramuan Alami Ini, Dijamin Sembuh Total
Situasi di lapangan semakin tegang dengan kehadiran 45 anggota People Power Party (PPP) yang mendukung Presiden Yoon Suk Yeol.
Artikel Terkait
Kontroversi Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Tolak Pengunduran Diri Usai Darurat Militer Picu Kericuhan Warga Korsel
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Dimakzulkan: Imbas Peringatan Darurat Militer yang Kontroversial!
Presiden Yoon Suk Yeol Gagal Ditangkap KPK Usai Dijaga Ketat dan Bentrok dengan Pasukan Kemanan
Tiga Kali Mangkir dari Pemeriksaan, Penyidik Korea Selatan Kembali Upayakan Penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Akhirnya Ditangkap KPK, Jalani Pemeriksaan dengan Aparat Penegak Hukum