RBG.id - Untuk pertama kalinya wilayah Arab Saudi, Makkah dilanda banjir besar setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Senin, 6 Januari 2025.
Air yang menggenangi jalan-jalan membuat aktivitas warga terganggu, bahkan sejumlah kendaraan dilaporkan hanyut terbawa arus banjir.
Banjir ini merupakan dampak dari cuaca ekstrem yang melanda Arab Saudi dalam beberapa hari terakhir.
Hujan lebat, disertai hujan es, badai petir, dan badai pasir, menjadi penyebab utama kondisi ini.
Otoritas setempat memprediksi fenomena cuaca buruk ini akan terus terjadi di beberapa wilayah hingga Selasa, 7 Januari 2025.
Menurut laporan Kementerian Lingkungan Hidup, Pengairan, dan Pertanian Arab Saudi, wilayah yang terdampak hujan deras meliputi Makkah, Madinah, Qassim, Tabuk, Perbatasan Utara, dan Al Jouf.
Selain banjir, wilayah Makkah dan Madinah juga menghadapi ancaman angin kencang yang berpotensi mengganggu jarak pandang dan menimbulkan bahaya tambahan bagi warga.
Pihak berwenang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari area rawan banjir, dan mematuhi arahan evakuasi jika diperlukan.
Lebih lanjut, Otoritas juga mengingatkan pengendara untuk berhati-hati dalam berkendara guna mengurangi risiko kecelakaan akibat jarak pandang yang terganggu oleh cuaca ekstrem.
Cuaca buruk yang melanda Arab Saudi ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu siap menghadapi kondisi alam yang tidak terduga.
Aliran air yang deras menyebabkan mobil-mobil hanyut, bus-bus terperangkap, dan sejumlah warga membutuhkan evakuasi.
Artikel Terkait
Suasana Penuh Tangis Anggota Keluarga Korban Kecelakaan Pesawatan Jeju Air, Padati Bandara Internasional Muan Korsel
Terungkap Sosok Pilot Pesawat Jeju Air yang Jadi Korban Kecelakaan Maut di Muan Korea Selatan: Mantan Perwira AU
Dua Orang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Muan Korea Selatan Sudah Diidentifikasi, Begini Kondisinya
Presiden Yoon Suk Yeol Gagal Ditangkap KPK Usai Dijaga Ketat dan Bentrok dengan Pasukan Kemanan
Tiga Kali Mangkir dari Pemeriksaan, Penyidik Korea Selatan Kembali Upayakan Penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol