Angka Kelahiran Rendah, Korea Selatan Bentuk Kementerian Khusus, China Ciptakan Pekerjaan untuk Para Ibu

RBG.ID – Negeri Ginseng sedang ketar-ketirs, pasalnya krisis angka kelahiran menjadi salah satu isu darurat nasional di Korea Selatan.

Untuk menangani isu tersebut, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berencana membuat kementerian baru yang akan menyelesaikan permasalahan terkait angka kelahiran yang rendah.

Dikabarkan, Presiden Korea tersebut bakal berkolaborasi dengan parlemen untuk membuat Kementerian Penanggulangan Angka Kelahiran Rendah.

Baca Juga: Tampak Kaget hingga Haru, Begini Reaksi Sule Saat Jokowi Datang ke Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini

Yoon Suk Yeol mengatakan, pihaknya akan mengerahkan semua kemampuan bangsa untuk menangani rendahnya angka kelahiran yang dianggap sudah menjadi isu darurat nasional.

Dia berjanji akan memanfaatkan masa jabatannya selama tiga tahun untuk menaikan perekonomian dan mengatasi krisis angka kelahiran.

Sebagai informasi, Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan tingkat kesuburan terendah di dunia.

Baca Juga: Akhirnya Buka Suara karena Selalu Dikaitkan Sama Aliando Syarief, Prilly Latuconsina Ungkap Rasa Gak Nyaman

Sebagai informasi, pada tahun 2023, angka kesuburan di Korea Selatan hanya sebesar 0,72.

Nyatanya, dibutuhkan tingkat kesuburan sekitar 2,1 untuk bisa mempertahankan populasi yang stabil.

Tidak hanya Korea Selatan, sejumlah negara lain di Asia Timur, seperti Jepang dan China menghadapi krisis populasi.

Baca Juga: Liburan ke Jogja? Harus Banget Mampir ke Semilir Food and Game, Spot Kuliner Enak yang Dilengkapi Berbagai Permainan Gratis, Dijamin Menyenangkan!

Para ahli menyebutkan pergeseran demografi seperti, perubahan sikap terhadap budaya kerja, tuntutan budaya kerja, kesetaraan gender, stagnasi upah, kenaikan biaya hidup, dan meningkatnya kekecewaan di kalangan generasi muda.

Salah satu negara yang menghadapi krisis populasi, China juga tengah mencari solusi agar tingkat kelahiran meningkat.