Kreator Konten Harus Kreatif, Namun Tetap Etis

RBG.ID – Menjadi kreator konten bukan hanya menghibur, namun bisa menguntungkan.

Dengan adanya internet yang berfungsi sebagai multiprofesi, pekerjaan dapat dilakukan secara fisik on-site dan virtual atau online. Hal itu menyebabkan perubahan kebiasaan bukan dalam hal pendidikan saja, namun juga dalam hal mencari pendapatan.

TikTok menjadi salah satu aplikasi media sosial yang memiliki sasaran penoton yang baik dan mendapatkan penghasilan, seperti membuat konten yang di-create, melalui endorse, jualan produk, dan live streaming.

Baca Juga: Jangan Keliru, Ketahui Perbedaan Wartawan dan Reporter

Tidak hanya membuat orang-orang menjadi kreatif dalam membuat konten yang bermanfaat dan menghibur. Banyak orang memanfaatkannya untuk membuat konten sensasional yang bertujuan untuk keuntungan pribadi.

Sebagai contoh konten live streaming mandi lumpur. Mengejar saweran dari penonton live streaming seperti koin atau ikon-ikon lainnya yan disebut gift.

Berbekal memelas mereka menggunakan lansia untuk melakukan mandi lumpur. Hal itu mengundang simpati banyak orang.

Baca Juga: Tips Menjadi Wartawan Profesional, Bisa Kalian Coba!

Konten itu disebut pengemis online. Hanya demi mengejar algoritma yang disebut fyp, mereka rela membuat konten sensasional. Padahal banyak konten-konten kreatif sekaligus edukatif.

TikTok sendiri memiliki Community Guidelines yang bisa mem-banned user seseorang jika melanggar etika digital. Kreator yang membuat konten bermanfaat dan konsisten akan lebih memberikan impresi kepada banyak penonton.

Pada akhirnya mereka yang kreatif dan etis akan memiliki karir yang lebih panjang dan berkembang.

Ikuti berita menarik lainnya di Google News.