Saat tiba di gerbang sederhana yang hanya dijaga oleh sebagian warga, jarak ke tepi Pantai Gua Langir hanya sekitar 400 meter dari pintu masuk, pengunjung bisa memilih terlebih dulu wisata mana yang ingin dikunjungi.
Gua Langir terletak di bagian kanan dengan jalan naik yang cukup curam, kemiringannya bisa mencapai 45 derajat.
Meskipun agak berat, perjalanan ini tidak terlalu lama karena jaraknya pendek.
Setelah itu, masuk ke mulut gua yang terbuka lebar, hati-hati dengan langkah kaki, karena tanahnya sedikit basah dan lembab.
Sebagai informasi, saat berkunjung ke tempat ini, pengunjung diharapkan membawa lampu tadi atau alat penerangan lainnya. Karena langit-langit di Gua Langir cukup rendah dan bisa membahayakan kepala.
Saat menjelajahi Gua Langir, pengunjung akan melihat bebatuan stalagmit dan stalaktit yang terbentuk dari tetesan air selama ribuan tahun.
Beberapa stalagmit yang berdiri tegak di atas lantai gua memiliki bentuk mirip stupa Candi Borobudur yang terletak di Magelang. Karena itu, gua ini juga disebut dengan sebutan Gua Seribu Candi.
Usahakan hanya menjelajahi Gua Langir hingga 50 meter dari mulut gua saja, jangan lebih jauh, karena semakin ke dalam semakin sempit dan berisiko. Ada banyak ular pyton serta udara beracun.
Sebaiknya, lanjutkan perjalanan ke arah pantai, menikmati angin yang sejuk, pemandangan laut yang biru serta ombak yang tinggi adalah pengalaman utama di Pantai Gua Langir.
Pantai di sini cukup sepi dengan pengunjung, sangat cocok bagi Anda yang menyukai suasana tenang dan sunyi.
Pantai ini berada di Desa Sawarna, Bayah, Lebak, Banten. Lokasinya berada di pesisir selatan Pulau Jawa, sehingga masih terasa alami dan jauh dari tempat wisata pantai yang ramai.
Bagi yang ingin datang ke tempat ini, bisa mengikuti rute dari Kota Serang.
Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 3–4 jam dengan kendaraan pribadi, melewati Jalan Nasional III - Saketi – Malingping - Sawarna Bayah.