Sudomo Mergonoto tidak hanya berfokus pada kualitas produk, tetapi juga menciptakan strategi pemasaran yang inovatif.
Baca Juga: Tanda-Tanda Penuaan Dini Mulai Muncul? Ini 7 Cara Alami untuk Menjaga Kulit Tetap Awet Muda
Dalam waktu singkat, Kapal Api berhasil menguasai pasar lokal, bahkan melakukan ekspansi ke pasar internasional.
Pada 1985, produk Kapal Api mulai diekspor ke Arab Saudi, kemudian diikuti oleh negara-negara Asia lainnya.
Selain kopi, Sudomo juga memperkenalkan berbagai produk lain, seperti sereal dan permen, serta membuka kedai kopi dengan nama Excelso.
Baca Juga: Kenaikan Tarif PPN Jadi 12 Persen Bebani Kelas Bawah dan Menengah, Risiko Munculnya Pasar Gelap
Kini, Kapal Api menjadi merek kopi yang tak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di pasar global.
Dengan lebih dari 14.000 karyawan, PT Santos Jaya Abadi merupakan salah satu perusahaan kopi terbesar dan terkemuka di dunia.
Semua pencapaian ini adalah buah dari ketekunan, visi, dan usaha keras Sudomo Mergonoto yang terus berinovasi demi membesarkan bisnis keluarganya hingga mendunia.
Baca Juga: Paksa Terobos Masuk Rombongan Wisatawan Pencak Silat Keroyok Satpam di Kebun Raya Bogor
Melihat banyaknya pelajaran yang didapat dari pengalaman bisnis kopi keluarganya, Soedomo memutuskan untuk melanjutkan usaha tersebut.
Pada tahun 1979, ia mendirikan PT Santos Jaya Abadi dengan memanfaatkan aset penggorengan kopi yang diwariskan ayahnya.
Perusahaan ini kemudian dikenal luas dengan merek Kopi Kapal Api. Nama Kapal Api dipilih berdasarkan sejarah usaha keluarga yang memasarkan kopi di sekitar pelabuhan tempat kapal-kapal bersandar.
Baca Juga: Piala AFF 2024: Timnas Indonesia Jadi Satu-Satunya Tim dengan Kartu Merah
Dengan berbagai inovasi dan strategi pemasaran yang jitu, Kopi Kapal Api berhasil menguasai pasar kopi kemasan di Indonesia.