Selain itu, dengan kebersihan bajaj yang selalu terjaga sehingga menambah kepercayaan pelanggan terhadap produk bakmi yang dijualnya.
Keunikan bakmi bajaj milik Satria Dinata ini patut diacungkan jempol lantaran berkat bisnisnya, kelestarian ciri khas DKI Jakarta tetap terjaga.
Selain itu, Satria Dinata juga bisa menangkap peluang dengan berpindah dari satu kafe ke kafe lainnya.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Diselamatkan VAR, Arab Saudi Gagal Curi Poin dari Australia
Cara ini akan membantu Satria menjaring pasar dan bisnisnya terbukti ampuh karena ratusan porsi bakmi bajaj bisa ludes dalam satu hari.
Rupanya, gerobak bakmi yang diciptakan dari bajaj menjadi salah satu pintu rezekinya meraih keuntungan dalam bisnis kuliner.
Pada dua bulan pertama berjualan, Satria Dinata telah meraup omzet hingga Rp100 juta.
Kisah hidup Satria Dinata rupanya tak langsung menjual bakmi bajaj lalu sukses, tetapi ia sempat berbinis pakaian.
“Usaha bakmi bajaj ini sudah berjalan selama dua bulan, sebelumnya sempat usaha baju,” tutur Satria Dinata, dikutip RBG dari YouTube Liputan6, pada Kamis, 14 November 2024.
Namun, bisnis pakaiannya tak ia lanjuti dan beralih menjadi pengusaha bakmi dengan gerobak bajaj.
Bakmi yang dijualnya pun tidak sekadar bakmi biasa, kelebihan dari bakmi yang dijualnya adalah bakmi sehat.
Baca Juga: Jangan Sampai Keliru! Ini Perbedaan Cairan Ibu Hamil Pecah Ketuban dan Pipis
Dengan memiliki konsep kuliner Asian, bakmi yang menjadi andalan di bisnis Satria Dinata adalah Bakmi seperti di luar negeri dengan cita rasa yang khas.
Bakmi bajajnya ternyata tidak hanya sekadar berlabel sehat untuk menarik pembeli, rupanya ia sendiri adalah lulusan ahli gizi di Institut Pertanian Bogor (IPB).