“Kebetulan background saya ahli gizi, jadi enggak pake MSG sama sekali tapi diganti kaldu yang dikristalkan. Ini juga sama sekali enggak pakai garam,” tambahnya.
Di mana, notabenenya Satria Dinata memahami standar makanan yang sehat dengan kualitas dan gizi yang jadi fokus utamanya.
Salah satu bahan yang ia hindari dari produk bakmi bajaj adalah kandungan MSG dan garam.
Untuk menambah rasa pada bakminya, lagi-lagi ide kreatif Satria Dinata jadi andalan. Ia menggantikan MSG dan garam dengan kaldu yang dikristalkan.
Bakmi bajaj yang dijual Satria Dinata rupanya mendapat respon baik dari pecinta kuliner dan mampu menghadirkan banyak pelanggan.
“Untuk di weekend 100 sampai 200 porsi bisa terjual, sedangkan weekday itu 100 porsi. Sebulan itu, omzetnya lumayan, bisa di angka Rp50 sampai Rp100 juta per bulannya,” jelasnya.
Salah satu pelanggan bernama Yazid mengaku menyukai cita rasa bakmi bajaj buatan Satria Dinata. Ia juga kagum dengan konsep bajaj yang ikonik.
Untuk harga bakmi bajaj, Satria Dinata menarifkan mulai dari Rp20 ribu hingga Rp40 ribuan, dengan isian toping yang bervariasi dan melimpah.
Satria Dinata rupanya tak berbisnis seorang diri, ia turut berkolaborasi dengan rekannya agar bisa terus berkembang.***
Artikel Terkait
Cita Rasa Autentik yang Nikmat, Inilah 6 Rekomendasi Bakmi Jawa Legendaris di Yogyakarta, Presiden Soeharto hingga Jokowi Pernah Kesiniarto
Beli Seporsi Mana Cukup! Ini 5 Rekomendasi Bakmi Babi Paling Enak di Bogor, Dijamin Bikin Nagih
Hidden Gem Bakmi Super Enak dan Murah yang Ada di Bogor, Harga Mulai Rp16 Ribuan aja Dijamin Bikin Ngiler
Auto Kaya Mendadak, Kisah Tukang Becak Jadi Miliarder Usai Menang Undian Rp50 Miliar Ini Sempat Bikin Heboh
Lahir dari Seorang Nelayan, Pradita Adityya Dulu Gagal Jual Cacing Kini Sukses Miliki 16 Toko Besi dan 8 Kapal Laut
Berawal dari Dagang Asongan dan Pempek Keliling, Kini Andi Asmara Sukses Jadi Pelopor Batu Bara di Sumatera Selatan