Kepala Emergency Medical Attention System (SAME), Alberto Crescenti, menyatakan pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab kematian Payne dan akan melakukan otopsi.
Baca Juga: Visi Besar Wujudkan Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman, Sekolah Anti Bullying Bisa Jadi Solusi
Crescenti menambahkan, cedera yang dialami Liam Payne setelah terjatuh sangat parah sehingga tidak dapat diselamatkan.
Diketahui, sebelum Liam Payne ditemukan tewas, pihak kepolisian sempat menerima panggilan darurat sekitar pukul 17.04 waktu setempat.
Laporan itu berbunyi ada seorang pria bertindak agresif di sebuah hotel CasaSur, Argentina.
Polisi mencurigai pria berusia 31 tahun itu berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan.
Tim Kepolisian 14B segera menuju lokasi kejadian dengan didampingi oleh tim medis dari Emergency Medical Attention System (SAME).
Namun, ketika paramedis tiba di tempat pada pukul 17.11, pihaknya langsung mengonfirmasi musisi Liam Payne telah meninggal dunia.
Ia mengalami luka parah usai terjatuh dari ketinggian sekitar 13 hingga 14 meter.
Sebelum insiden tragis ini, Liam Payne sempat terbuka mengenai perjuangannya melawan kecanduan alkohol.
Pada Juli 2023, ia mengunggah video ke akun YouTube-nya menyatakan, ia telah menjalani masa pemulihan selama enam bulan usai menjalankan perawatan intensif untuk mengatasi masalah kecanduan alkoholnya.***