RBG.ID - Kasus korupsi yang melibatkan suami dari artis cantik Sandra Dewi, Harvey Moeis belum terdengar lagi. Kuasa hukum tersangka, Harris Arthur Hedar mengungkapkan, sudah ada pembicaraan terkait persiapan jelang berkas perkara dilimpahkan ke penuntutan.
Ia mengatakan, pihaknya sudah memiliki beragam data dan akan diperlihatkan saat persidangan berlangsung.
Harvey Moies juga sudah diperiksa oleh Kejaksaan Agung sebagai tersangka pada Selasa, 2 Juli 2024. Berkas perkaranya tinggal menunggu pelimpahan ke Kejaksaan Tinggi Jakarta Selatan.
Baca Juga: Lirik Lagu right where you left me - eaJ Park feat Hindia Lengkap dengan Makna dan Terjemahannya
Harris menyampaikan kondisi terkini Harvey Moeis dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Ia mengatakan, kliennya sudah ceria kembali.
Saat ini Harvey Moeis ditahan di Rumah Tahanan Negara di Salemba, Jakarta Selatan, setelah Kejaksaan Agung menetapkannya sebagai tersangka dugaan korupsi di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk.
Selain itu, sejumlah fakta terungkap. Salah satunya, soal kepemilikan jet pribadi yang sering digunakan Harvey Moeis ke beberapa wilayah.
Baca Juga: Gausah Panik! Simak Tips Atasi Karet Pintu Kulkas yang Longgar.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Harli Siregar mengyebutkan, pesawat dengan jenis challenger 605 tersebut merupakan milik Regal Matters Limited LTD.
Sementara itu, Regal Matters Limited Ltd bekerja sama dengan PT Express Transportasi Antarbenua dalam pengoperasian pesawat tersebut.
Dalam kasus tindakan korupsi ini, Harvey Moeis disebut memiliki peran untuk melobi sejumlah perusahaan agar menyepakati penambangan timah tanpa izin atau ilegal.
Baca Juga: Bikin Malu! Ini 5 Fakta Ketua KPU Hasyim Asy'ari Usai Terseret Kasus Asusila
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kuntadi mengungkapkan peran Harvey dalam perkara ini.
Tahun 2018 sampai 2019 Harvey Moeis disebut menghubungi Direktur Utama PT Timah Tbk yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan tujuan untuk mengakomodasi penambahan timah ilegal di wilayah IUP PT Timah Tbk.