Setiap gapura mempunyai pintu kayu yang tebal dengan ukiran indah dan dijaga oleh sejumlah abdi dalem yang mengenakan pakaian adat Jawa.
Untuk peziarah wanita harus mengenakan kain jarik sebatas dada atau kemben dan tidak diijinkan menggunakan kerudung atau penutup kepala.
Sedangkan untuk para peziarah laki-laki harus menggunakan kain jarik dan atasan berupa baju peranakan.
Kedua pakaian yang harus digunakan oleh peziarah perempuan dan laki-laki adalah pakaian abdi dalem.
Ukuran pada dinding batu masih terjaga dengan baik.
Setiap wisatawan yang ingin masuk ke dalam makam, harus menggunakan pakaian adat yang telah disediakan.
Di samping komplek makam, terdapat pemandian atau sendang yang didirikan langsung oleh Ki Ageng Pemanahan dan Panembahan Senopati.
Pemandian ini terdiri dari pemandian khusus laki-laki dan perempuan.
Air pemandian laki-laki didapat dari sumber di dalam komplek makam, sementara air pemandian perempuan didapat dari sumber pohon beringin di depan gerbang utama.
Biasanya Sendang Seliran ramai dikunjungi pada hari-hari tertentu, seperti saat malam Jumat Kliwon, h-1 Ramadan untuk kabisan, dan saat membersihkan sendang.
Jika tempat pemandian pria agak terbuka, tempat pemandian putri lebih tertutup dengan tembok pembatas yang cukup tinggi.