“Tadi saya sudah kesana ya salah satu dari empat korban untuk dapat menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas peristiwa ini,” terang Imam.
Selanjutnya, beber Imam, empat siswa tersebut menjadi korban dalam bencana banjir di Kabupaten Bogor. Tiga di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia. Namun, satu korban lainnya belum ditemukan hingga berita ini ditayangkan.
“Dan juga ada satu yang belum ditemukan, kami tetap ada yang stand by disana baik dari PMI maupun dari Tagana dan Dinas Pemadam kebakaran,” tuturnya.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari meminta, Disdik Kota Depok melakukan evaluasi kegiatan Diksar pada sekolah di Kota Depok yang kerap menelan korban jiwa.
“Terkait kegiatan Diksar yang memakan korban jiwa, Dinas Pendidikan Kota Depok harus melakukan evaluasi kepada semua sekolah negeri dan swasta di Kota Depok,” pintanya.
Yeti dengan tegas meminta, Disdik Kota Depok melakukan pengawasan terhadap sekolah swasta maupun negeri, yang masih melakukan kegiatan Diksar meski, cuaca ekstrim sedang melanda.
“Dalam pelaksanaan kegiatan Diksar dengan mempertimbangkan kondisi cuaca, dan Dinas Pendidikan wajib melakukan pengawasan yang konsisten terhadap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan sekolah negeri maupun swasta,” tegas Yeti.
Selanjutnya, ungkap Yeti, Disdik Kota Depok harus menyusun batasan-batasan dalam kegiatan ekstrakulikuler yang dilakukan sekolah. Sehingga, tidak menimbulkan suatu peristiwa yang bisa saja menelan korban jiwa.