depok

Menembus Hutan Kalimati yang Terbakar, dan Hipotermia yang Mengancam

Jumat, 23 September 2022 | 13:56 WIB
HIPOTERMIA MENGANCAM: Adam, Rama dan Istri saya menggunakan sleeping bag emergency dan emergency blanket ketika lelah dan dingin yang mencapai 4 derajat celcius di ketinggian 3150 MDPL Gunung Semeru. FOTO: DOKUMEN PRIBADI

Tantangan dan Hambatan Pendakian Gunung Semeru dengan Keluarga (3)

RBG.id – Pendakian ini sangat menguras energi, emosi dan kecemasan yang sangat tinggi. Jalur pendakian masih berasap sisa kebakaran hutan di Kalimati, belum lagi temperatur udara yang sangat dingin mencapai 4 derajat celcius dan hembusan angin yang sangat kencang.

Laporan: Iqbal Muhammad, Kota Depok

Karena hari sudah mau gelap,  Arlan, Idoy dan Oleng mengambil air di sumber Mani yang jaraknya sekitar 500 meter dari Pos Kalimati. Sumber Mani merupakan satu satunya sumber air di pos Kalimati, bukan hanya sumber air bagi para pendaki, tapi juga sumber air bagi hewan di sekitarnya bahkan binatang buas akan mencari air ke Sumber Mani. Jadi, Arlan Idoy dan Oleng harus bergerak cepat mengambil air, karena resikonya bisa ketemu si kumbang sedang minum kalau matahari sudah hilang.

Kopdar menyiapkan makan malam, sedangkan saya sibuk melayani anak anak supaya bisa tidur nyenyak. Beruntung rombongan Sumsel ada pendaki wanita yang sudah membangun tenda dalam pos, kedua anak saya dan istri bisa ikut istirahat dalam tenda yang tentunya pasti hangat. Sebenarnya membangun tenda dalam pos Kalimati dilarang, namun karena urgent hal itu sangat dimungkinkan.

Baca juga: Menikmati Indahnya Ranu Kumbolo dan Oro Oro Ombo

Usai menyantap makan malam, semua pendaki di pos Kalimati istirahat dan sebisa mungkin tidur. Tepat pukul 23:00, beberapa pendaki sudah menyiapkan makanan dan minuman hangat persiapan mendaki puncak semeru.

Halaman:

Tags

Terkini