RBG.ID - Potongan video Deddy Corbuzier yang mengkritisi kemunculan Fajar Sadboy di televisi mendadak viral di TikTok. Deddy Corbuzier pun murka kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang dinilai lalai mengawasi tayangan televisi.
Dalam video podcast yang berdurasi 13 menit, Deddy Corbuzier meluapkan uneg-unegnya tentang Fajar Sadboy. Ia membeberkan alasan Fajar Sadboy remaja 15 tahun bisa viral hingga laris di berbagai platform.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Kritik Keras KPI
Menurut Deddy Corbuzier, fenomena Fajar Sadboy diminati kalangan masyarakat dikarenakan dua hal.
“Adanya kecenderungan dari masyarakat untuk menyukai tontonan tentang kebodohan orang lain,” jelasnya.
Pendapat Deddy Corbuzier mengenai hal tersebut didasari teori ilmu psikologi yakni Schadenfreude.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Tolak Gaji dan Tunjangan Letkol Tituler
“Artinya kebahagiaan yang didapat dari kemalangan atau kejadian yang lucu, sulit, kesengsaraan dari orang lain,” jelas Deddy.
“Yang nonton senang, penontonnya senang bahagia. Apalagi dikomedikan,” sambungnya.
Dari fenomena ini dapat memberikan dampak negatif bagi pelaku maupun penonton. Seperti halnya Fajar Sadboy sendiri yang muncul di berbagai media sosial hingga televisi.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Take Down Podcast Bareng Meyden
Dalam tayangan tersebut nampak seorang pembawa acara bertanya namun dengan menahan tawa.
Hal tersebut menurut Deddy Corbuzier diduga mempermalukan Fajar Sadboy terlebih dengan mempertemukan dengan mantan kekasihnya.
Selain itu, bisa jadi dengan memanfaatkan fenomena satu ini membuat seseorang memilih untuk bertindak hal yang lebih bodoh demi menjadi terkenal secara instan.