RBG.ID-BOGOR, Jelang perayaan Imlek, pengrajin dodol dan Kue Keranjang di Kampung Sukawarna, Desa Tamansari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, terus berproduksi.
Namun, omset para pengrajin kue keranjang dan dodol khas perayaan imlek ini menurun akibat tingginya harga bahan baku.
"Tahun ini agak menurun. Sebelumnya bahan produksi mencapai 2 ton, sekarang hanya sekitar 1,5 ton untuk kue ranjang. Sedangkan dodol tahun 1 ton," kata pengrajin kue keranjang dan dodol, Erni Suardi.
Erni menjelaskan, untuk penjualan Kue Keranjang juga mengalami kenaikan tahun sebelumnya karena bahan baku ikut naik.
"Kue Keranjang kami jual Rp40 ribu perkilo, sedangkan dodol original Rp60 ribu, dodol rasa duren Rp80 ribu dan dodol lapis Rp50 ribu," jelasnya.
Dia menambahkan, kenaikan harga kue keranjang dan dodol akibat mahalnya bahan pokok tahun ini, hingga turunnya omset penjualan.
"Pengiriman untuk penjualan ke wilayah Bogor, Tangerang, Jakarta, Depok dan Bekasi. Kue Keranjang tahun ini ada kenaikan, jika ada pemesan jumlah besar kami berikan diskon," tambahnya.
Salah seorang penjual kue keranjang Rahmat mengatakan, tahun ini omzet penjualan kue keranjang mengalami penurunan karena harga sembako mahal.
Menurutnya, omzet penjualan turun dibanding tahun 2022 karena ada pengaruh ekonomi dan mahalnya bahan sembako.
"Setiap tahun kami belanja kesini dan pengirimannya ke Kota Bogor, Bekasi dan Jakarta. Kue ini nanti saya jual lagi, untuk warga yang merayakan Imlek," kata Rahmat.(abi)
Artikel Terkait
Jelang Imlek 2023, Warga Tionghoa di Bandung Mulai Bersih-bersih Vihara
Jelang Imlek, Pengrajin Barongsai dan Liong Kebanjiran Orderan
Fakta Seputar Tahun Baru Imlek dan Arti dari Amplop Merah
Jelang Imlek, Warga Tionghoa Adakan Ritual Ayak Abu di Vihara Dhanagun Bogor