RBG.ID – Kualitas udara di DKI Jakarta dilaporkan tidak sehat pada Sabtu ini (19/8).
Bahkan, kualitas udara Jakarta lebih buruk daripada mengalahkan Baghdad hingga Wuhan.
Hal tersebut diketahui berdasarkan data IQAir, Sabtu (19/8/2023) pukul 10.16 WIB.
Baca Juga: Demi Kurangi Polusi Udara di Jakarta, Pemerintah Akan Buat Hujan Buatan Pada 19–21 Agustus
IQAir sendiri merupakan perusahaan teknologi kualitas udara yang berbasis di Swiss.
Adapun adalah ranking kota besar paling berpolusi langsung sebagai berikut:
- Lahore, Pakistan
- Jakarta, Indonesia
- Baghdad, Iraq
- Johannesburg, Afrika Selatan
- Dubai, Uni Emirat Arab
- Wuhan, China
- Kuala Lumpur, Malaysia
- Santiago, Chile
- Hanoi, Vietnam
- Riyadh, Arab Saudi
Baca Juga: Sekolah di Jakarta Akan Jalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Kembali, Catat Tanggalnya!
Indikator Air Quality Index untuk Jakarta berwarna merah dengan angka 152 yang berarti tidak sehat.
Parameter buruk-baiknya kualitas udara adalah PM2,5 atau particulate matter, yakni partikel udara berukuran kecil atau sama dengan 2,5 mikrometer.
Partikel ini bisa mengakibatkan berbagai gangguan saluran pernapasan, yakni infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), kanker paru-paru, kardiovaskuler, kematian dini, dan lainnya.
Polutan utama di Jakarta yang disebut oleh IQAir adalah PM 2,5 dengan konsentrasi 57,4 mikrogram per meter kubik.
"Konsentrasi PM 2,5 di Jakarta saat ini 11,5 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," ujar IQAir memberitahu terkait udara toksik di Jakarta saat ini.
Mereka merekomendasikan cara melindungi diri dari polusi udara di Jakarta, yaitu mengenakan masker, menutup jendela, menyalakan penyaring udara, dan menghindari aktivitas luar ruangan seperti bersepeda.