bogor

Kemacetan Imbas Proyek Jembatan Otista Tetap Berlangsung, Pengamat Transportasi Bilang Begini

Rabu, 9 Agustus 2023 | 16:16 WIB
Kemacetan parah di Simpang Lippo Mall akibat rekayasa lalin penutupan Jembatan Otista, Kota Bogor. (Foto: Sofyansyah/Radar Bogor)

RBG.ID-BOGOR, Hingga kini kemacetan parah masih terjadi di beberapa titik Kota Bogor, imbas pembangunan ulang Jembatan Otista. Kemacetan parah ini sudah berlangsung sejak 1 Mei 2023 lalu.

Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mengurai kemacetan, namun kepadatan kendaraan tetap saja terjadi.

Titik kemacetan antara lain di Jalan Jalak Harupat, Jalan Pajajaran, Simpang Jambu Dua, Jalan Juanda, dan Jalak Kapten Muslihat.

Kemacetan bertambah parah pada waktu-waktu sibuk seperti pagi dan sore hari. Masyarakat Kota Bogor masih harus sabar hingga menunggu proyek pembangunan Jembatan Otista rampung.

Baca Juga: Kecewa Ferdy Sambo Batal Dihukum Mati, Ayah Yosua: Bagai Disambar Petir!

Pengamat Transportasi dan Tata Kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna menilai rekayasa lalu lintas dua arah yang diterapkan saat ini sudah tepat karena pola tersebut relatif mengarahkan kemacetan hanya berkonsentrasi ring satu seperti Jalan Pajajaran, Jalan Sudirman dan Jalan Ir Juanda.

Sementara pada rekayasa lalu lintas sebelumnya kemacetan justru menyebar ke wilayah-wilayah lain seperti Kawasan Suryakencana, Jalan Siliwangi, Jalan Tajur, Jalan Pajajaran bagian ujung, dan Jalan Pahlawan.

"Pola itu membuat kemacetannya melebar dan menambah waktu tempuh, dan biaya perjalanan. Sementara jika diarahkan dua arah kendalanya hanya pada lamanya waktu tapi jarak tempuhnya tidak panjang,” ujarnya saat dihubungi Radar Bogor.

Baca Juga: Rio Motret Bantah Poppy Capella Baru Tahu Adanya Pelecehan di Miss Universe Indonesia: Kita Punya Buktinya!

Menurutnya sistem dua arah juga tidak menyebabkan kemacetan dalam waktu yang lama melainkan di saat volume kendaraan tinggi saja seperti pada jam sibuk. Oleh karena itu, dirinya menyarankan masyarakat dapat memilih dan menyesuaikan waktu perjalanan.

Yayat menilai, kemacetan yang ditimbulkan bisa dikurangi apabila personel yang berjaga ditambah sehingga dapat mengurangi perilaku pengendara yang melanggar.

“Kondisi sekarang banyak kendaraan yang memotong, cone atau water barrier dibuka, dan timbul ‘pak oga’ yang memanfaatkan kesempatan itu,” terang Yayat.

Ia menilai kepadatan lalu lintas bisa tetap berjalan lancar apabila para pengendara mengikuti kaidah-kaidah keteraturan yang sudah ditetapkan dan rela antre serta bersabar. (fat)

Tags

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB