RBG.ID – Ahli Agronomi Qamal Mustaqim mengungkapkan alasan rumput Jakarta Internasional Stadium (JIS) tidak sesuai standar FIFA dan harus diganti.
Ia menuturkan yang menjadi masalahnya karena rumput berjenis japonika itu hanya ditanam di karpet sintetis.
"Ini masalahnya. Medianya dangkal, jadi akar tidak tembus ke bawah," ungkapnya setelah melakukan peninjauan JIS bersama Menteri PUPR Basuki Hadjimuljo, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Selasa (4/7).
Baca Juga: Mario Dandy dan AG Sempat Mesra-mesraan di Dalam Rubicon Sebelum Aniaya Sadis David Hingga Koma
Selain itu, masalah lainnya yakni paparan sinar matahari yang tak maksimal terhadap rumput itu.
Padahal Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) itu menjelaskan bahwa rumput adalah makhluk hidup yang membutuhkan sinar matahari dan air.
"Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, matahari gak cukup," ujarnya.
Baca Juga: Kualitas Rumput JIS Dianggap Bermasalah, Pemerintah dan PSSI Segera Menggantinya
"Ini rumput butuh matahari penuh 8 jam sehari, sedangkan yang sebelah selatan hanya setengahnya saja dari jam 09.00 sampai 14.00. Ini yang masalah," lanjut Qamal.
Sehingga, ia menyarankan untuk rumput ini diganti dengan cara memindahkan lapangan yang sudah jadi seperti lapangan golf. Hal itu sama seperti yang dilakukan saat Asian Games 2018.
"Itu solusi paling dekat karena untuk tiga bulan. Kalau jangka panjang ganti rumput," tandas Qamal.
Baca Juga: JIS Akan Segera Direnovasi Jelang Piala Dunia U-17 2023
Sebelumnya, rumput Jakarta Internasional Stadium (JIS) tak memenuhi standar FIFA untuk pegelaran Piala Dunia U-17 pada November mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono saat meninjau JIS bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.