RBG.ID-BOGOR, Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD jalur zonasi di Kota Bogor mulai dibuka, Selasa (13/6/2023). Orang tua nampak antusias mendaftarkan anaknya di hari pertama PPDB SD.
Puluhan orang tua datang silih berganti ke sekolah-sekolah dasar favorit di sekitar kediamannya dengan menenteng sang anak dan berkas-berkas PPDB yang ingin diverifikasi.
Salah satu sekolah yang kebanjiran pendaftar, yakni SDN Sukadamai 3 di Kompleks Perumahan Budi Agung, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal. Sekolah ini tampak sibuk sejak pukul 08.00 WIB menerima ratusan pendaftar.
Baca Juga: Disebut Kacang Lupa Kulit Oleh Virgoun, Inara Rusli : Kalau Dimakan Sama Kulitnya Ngeres
Ketua Pelaksana PPDB SDN Sukadamai 3, Tulus Mujihadi menyebut hingga pukul 09.00 WIB, sekolahnya mencatat sudah ada lebih dari 100 pendaftar. Jumlah tersebut bahkan melampaui kuota kursi yang tersedia di sekolah itu.
“Sekolah kami ada 4 rombongan belajar (rombel) dengan total 112 kursi. Di jalur zonasi ini kuota untuk Kota Bogor 93 kursi, sementara luar Kota Bogor hanya 10 kursi. Sisanya yakni 9 kursi sudah terserap di jalur PPDB sebelumnya yaitu jalur afirmasi,” terangnya.
Oleh karena itu pihak SDN Sukadamai 3 bakal menutup PPDB jalur zonasi lebih awal yakni di hari pertama karena jumlah pendaftar melampaui kuota yang tersedia.
Baca Juga: Sebelum Mulai Tes Tulis Rekrutmen Bersama BUMN, Perhatikan Data Diri dan Akun Lewat 4 Cara Ini!
Tulus mengatakan, hal itu juga menjadi upaya pihaknya membantu para orang tua yang nantinya tidak lolos seleksi agar mereka masih memiliki kesempatan mendaftar di sekolah lain.
“Pendaftaran ditutup secara otomatis di aplikasinya tepat pukul 14.00 WIB. Setelah itu, pendaftar akan otomatis diperingkatkan, nama yang berada diurutan bawah karena skor zonasinya rendah akan tersisih,” jelasnya.
Dirinya mengungkapkan, sempat terjadi kendala dalam pelaksanaan PPDB hari pertama.
Jaringan aplikasi terkendala saat pihaknya ingin mencetak bukti pendaftaran begitu pula dari pihak ortu.
Ia menduga hal itu terjadi karena banyaknya pengguna aplikasi di jam yang sama sehingga menimbulkam antrean.
Pihaknya juga beberapa kali mendapati kesalaham input yang dilakukan oleh orang tua saat mendaftar. Namun hal itu bisa ditangani karena pihak sekolah menyediakan tim verifikasi online untuk membantu penyelesaian masalah tersebut.