RBG.ID-BOGOR, Selain longsor, muatan melebihi batas maksimal (tonase) dituding menjadi salah satu penyebab amblesnya Jembatan Cikereteg di Jalan Raya Bogor-Ciawi-Sukabumi.
Seperti diketahui jalan Raya Ciawi-Sukabumi itu menjadi jalur yang sering dilalui kendaraan dengan tonase besar. Bahkan tidak sedikit kendaraan melebihi tonase melintasi Jembatan Cikereteg.
Menanggapi hal itu, anggota DPR RI Dapil Kabupaten Bogor, Mulyadi mempertanyakan fungsi Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi).
Baca Juga: Jembatan Cikereteg Ambruk, Ratusan Pelajar dan Warga Harus Lewat Jalan Sempit Agar Bisa Beraktifitas
"Saya ingin tahu kajian Badan Pengatur Jalan Tol. Untuk apa ada Tol Bocimi, kalau misalnya beban jalan non tol ini masih berat. Kami lagi cari tahu," kata Anggota Komisi V DPR RI ini saat meninjau langsung pemasangan bailey atau jembatan sementara di Jembatan Cikereteg, Kamis (2/3/2023).
Dalam kunjungan kerjanya, Politisi Partai Gerindra itu menyebut, akibat tonase berlebih membuat jalan cepat rusak. Untuk itu, amblesnya Jembatan Cikereteg ini menjadi pembelajaran bagi pemerintah.
"Bahwa akibat over tonase merusak jalan. Saya kira peristiwa seperti ini harus jadi masukan berharga buat pemerintah. Supaya penegakan hukum harus benar-benar berjalan," terangnya.
Baca Juga: Jembatan Cikereteg yang Amblas Ditutup Total 14 Hari, Warga Minta Lewat Tol Bocimi Digratiskan
Sebelumnya, Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengatakan, bakal mengeluarkan Perbub untuk mengatur batas tonase yang melintas Jembatan Cikereteg.
"Tonase over, kami akan menghitung yang diizinkan berapa. Kami akan buat Perbub," katanya kepada Radar Bogor, Selasa (28/2/2023).
Kata Iwan, untuk menjaga jalan agar tetap aman, dibutuhkan batasan tonase. "Untuk menjaga, aturan batas tonase ya harus," paparnya. (all)