“Persiapan yang matang, koordinasi yang solid, dan kerja sama lintas sektor akan memastikan seluruh kegiatan akhir tahun di Kabupaten Bogor berlangsung aman, nyaman, dan lancar,” katanya.
Dalam rapat yang sama, Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto memaparkan prediksi Kementerian Perhubungan terkait pergerakan masyarakat selama libur Nataru yang diperkirakan mencapai 119,5 juta orang, meningkat 7,45 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan pergerakan asal terbanyak dan peringkat ketiga sebagai tujuan perjalanan, sehingga Kabupaten Bogor diperkirakan menerima lonjakan wisatawan, khususnya di kawasan Puncak.
“Bogor ini memang luar biasa, seluruh unsur bisa hadir hingga tingkat kecamatan. Namun kita harus tetap waspada, terutama terhadap arus wisatawan dan potensi kerawanan keamanan,” ujar AKBP Wikha.
Ia juga menyampaikan hasil evaluasi Operasi Lilin 2024, dengan menyoroti tiga potensi gangguan yang perlu diantisipasi, yakni penganiayaan yang kerap berkaitan dengan tawuran di wilayah Cibinong Raya, Bogor Timur, dan Bogor Barat; kejahatan pencurian dan pencurian kendaraan bermotor yang cenderung meningkat saat masyarakat meninggalkan rumah; serta kecelakaan lalu lintas yang meski menurun dari sisi fatalitas, tetap membutuhkan perhatian serius.
Untuk mendukung pengamanan, Polres Bogor memperkuat layanan kepolisian 110 yang kini didukung perwira khusus di luar jam dinas. Setiap laporan masyarakat akan ditindaklanjuti secara cepat dengan pengiriman personel ke lokasi.
“Kami mengajak seluruh elemen untuk membantu mensosialisasikan layanan 110 kepada masyarakat. Keamanan dan kelancaran perayaan Nataru adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya.
Sementara itu, Dandim 0621 Kabupaten Bogor Letkol Inf. Henggar Tri Wahono menambahkan bahwa pengaturan rekayasa lalu lintas dan pengelolaan keramaian saat Tahun Baru perlu dilakukan secara cermat agar tidak terjadi penumpukan massa di satu titik.
Ia juga mendorong setiap kecamatan menyelenggarakan kegiatan lokal sebagai upaya mendistribusikan keramaian.
Dengan mempertimbangkan potensi curah hujan tinggi, ia menekankan pentingnya komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antaraparatur dan pos pengamanan.
“Insyaallah, perayaan Natal dan Tahun Baru di wilayah kita dapat berlangsung aman selama kita terus berkomunikasi, berkoordinasi, dan berkolaborasi,” tutupnya.***