RBG.ID - Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN berinisial MIP diduga sudah dibuntuti pelaku sebelum akhirnya diculik di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).
Adik ipar korban, Intania Rizky Utami, menjelaskan bahwa MIP saat itu baru selesai menghadiri rapat bersama atasannya dan menuju area parkir pusat perbelanjaan.
Menurutnya, korban datang ke lokasi bersama pimpinannya, namun menggunakan kendaraan yang berbeda. Keduanya masuk area parkir dengan mobil masing-masing.
Baca Juga: Misteri Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Ditemukan Tewas di Sawah
Saat MIP berjalan menuju kendaraannya, sejumlah orang langsung menghadangnya. Peristiwa tersebut tidak sempat diketahui banyak orang di sekitar lokasi dan baru terungkap lewat rekaman kamera pengawas (CCTV).
“Istri almarhum menelepon, katanya almarhum itu diculik. Akhirnya kami konfirmasi, dapatlah CCTV yang benar almarhum itu diculik,” tambahnya dikutip dari Kompas pada Jum'at (22/8/2025).
Bagi keluarga, MIP dikenal sebagai sosok yang baik, ramah, dan tidak pernah terdengar memiliki musuh, baik di lingkungan kerja maupun tempat tinggal.
Baca Juga: Dugaan Motif Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Masalah Balas Dendam?
“Enggak ada sih. Jadi, memang semua banyak yang bilang itu beliau itu orang baik. Jadi selama ini kita enggak pernah dengar beliau punya musuh,” kata Intania.
Sehari setelah penculikan, Kamis (21/8/2025) pagi, jasad MIP ditemukan di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Penemuan itu bermula dari seorang warga yang tengah menggembala sapi. Saat ditemukan, kondisi korban sangat mengenaskan: tangan dan kaki terikat, mata dililit lakban, serta tubuh dipenuhi luka lebam.
Baca Juga: Penuh dengan Kejanggalan! Misteri Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN
Temuan tersebut segera dilaporkan ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat, sebelum akhirnya jenazah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati.
Hingga kini, tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur telah menangkap empat orang yang diduga terlibat.