RBG.ID - Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN di Cempaka Putih, menyisakan misteri besar yang masih menggantung.
Aksi penculikan dilakukan secara brutal di parkiran supermarket. Aksi tersebut berujung pada aksi pembunuhan, tubuh Kepala Cabang Bank BUMN itu ditemukan di kawasan Bekasi.
Hingga kini, motif penculikan dan pembunuhan belum terungkap secara resmi. Polisi memang sudah menangkap empat pelaku, namun satu eksekutor utama masih buron.
Baca Juga: Misteri Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Ditemukan Tewas di Sawah
Di tengah proses penyelidikan, publik mulai menyoroti sejumlah kejanggalan yang mengiringi kasus ini. Salah satu sorotan muncul dari lokasi penculikan yang terjadi di area parkir Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Rekaman CCTV menunjukkan detik-detik saat korban disergap pada siang bolong di tempat umum yang tergolong ramai dan memiliki sistem keamanan.
Anehnya, para pelaku berhasil membawa korban tanpa hambatan berarti. Aksi cepat itu memunculkan dugaan bahwa pelaku memiliki kemampuan terlatih serta mengetahui pergerakan korban secara detail.
Baca Juga: 4 Orang Pelaku Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Akhirnya Ditangkap Polisi
Kondisi korban saat ditemukan juga menimbulkan tanda tanya. Jasad Ilham ditemukan di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Bekasi, dengan kondisi memilukan.
Menurut keterangan Kapolsek Serang Baru AKP Hotma Sitompul, tubuh korban terikat lakban di bagian kaki dan mata, serta penuh luka lebam yang mengindikasikan adanya kekerasan berat sebelum kematian.
Fakta ini semakin menguatkan dugaan bahwa Ilham sengaja disiksa sebelum akhirnya dibunuh. Meski empat pelaku telah ditangkap Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, motif pembunuhan hingga kini belum terbuka ke publik.
Baca Juga: Dekatkan Pelayanan Publik, Rudy Susmanto Ingin Berikan Yang Terbaik Bagi Masyarakat Kabupaten Bogor
Belum ada kepastian apakah kasus ini berkaitan dengan urusan pekerjaan, persaingan bisnis, atau faktor personal.
Misteri tersebut memunculkan spekulasi liar di tengah masyarakat yang mulai mempertanyakan apakah Ilham menjadi korban salah sasaran, atau justru sengaja dibungkam karena menyentuh hal sensitif.