RBG.ID - Bencana hidrometeorologi pada awal Maret 2025 lalu menyebabkan Jalan Saleh Danasasmita di kawasan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, ambles.
Kondisi ini membuat jalan tersebut tidak bisa lagi berfungsi. Padahal, jalan ini akses penting bagi warga Kota Bogor dan sekitarnya. Lantas seperti apa ikhtiar Pemkot Bogor?
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor langsung bertindak cepat dengan membentuk Tim Penanggulangan Bencana Khusus kejadian tanah ambles di Jalan Saleh Danasasmita, Kecamatan Bogor Selatan.
Baca Juga: Hasil Kolaborasi Bupati Bogor dan Dandim 0621, Raih Apresiasi atas Suksesnya TMMD ke-123 Tahun 2025
Tim ini berisi jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim), dan Dinas Perhubungan (Dishub).
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menjelaskan tim ini bertugas membahas pembebasan lahan dan pembangunan akses baru pengganti Jalan Saleh Danasasmita.
“Tim ini dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Pak Eko Prabowo,” kata Dedie.
Baca Juga: Mantap! Film Pengepungan di Bukit Duri Kini Raih 700 Ribu Penonton di Hari ke-8 Tayang di Bioskop
Ia menyebut, tim ini tengah membuat Detail Engineering Design (DED) dan menghitung biaya teknis berkaitan dengan rencana proyek tersebut.
Tim ini juga akan senantiasa menggelar rapat koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait seperti Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
“Rapat akan dilakukan setelah ada perhitungan rekomendasi teknis terkait risiko adanya ancaman hidrometeorologi di lokasi amblesnya jalan,” ucap Dedie.
Baca Juga: Batal Gabung ASEAN All Stars, Dua Punggawa Timnas Malaysia Ini Tak Direstui Federasi
Sebelumnya, Pemkot Bogor meninjau lahan milik warga di Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan yang bakal digunakan sebagai akses baru menuju Batutulis pada Selasa (25/3) lalu.
Lahan yang berada di pinggir Jalan Lawanggintung itu, akan dibebaskan oleh Pemkot Bogor dan dibangun menjadi jalan untuk menggantikan fungsi Jalan Saleh Danasasmita yang ambles.
Dedie Rachim menyebut ada sekira 3.500 meter persegi tanah masyarakat yang akan dibebaskan oleh pihaknya dalam rencana ini. Lahan itu kemudian akan dibangun jalan dengan panjang sekira 200 meter.
Baca Juga: Bupati Bogor Lepas Kirab Mahkota Binokasih, Simbol Persatuan dan Warisan Budaya Sunda
“Dalam membebaskan lahan tentu ada prosedur dan prosesnya. Kami akan coba negosiasi dengan pemilik lahan dan kemudian mengambil langkah persiapan teknis seperti membuat Detail Engineering Design. (DED) dan penilaian lahan,” papar Dedie.
Pembebasan lahan tersebut akan dibiayai oleh anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam APBD Kota Bogor. Sedangkan bagian pembangunan jalan akan dinegosiasikan Pemkot Bogor agar mendapat bantuan pendanaan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Meskipun menurut Dedie biaya pembangunan jalan tidak akan terlalu besar hanya sekira Rp 5 miliar sehingga bisa diakomodasi oleh APBD Kota Bogor.
Baca Juga: Replika Pendopo Kawedanan Jasinga Dibangun Kembali Tanpa APBD, Bupati Bogor Tegaskan Komitmen Lestarikan Budaya Sunda
Dedie memastikan seluruh proses tersebut akan berjalan pada tahun ini. Karena menurutnya rencana ini merupakan kebutuhan masyarakat yang mendesak. Pemkot juga melobi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait penanganan akses Jalan Saleh Danasasmita.
Langkah itu dilakukan dengan bertemu langsung dengan Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, di kantor pusat Kementerian PU, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/4).
Dalam pertemuan tersebut, Dedie memaparkan kondisi jalan di sekitar Underpass Batutulis yang mengalami kerusakan akibat bencana hidrometeorologi.
Baca Juga: Paguyuban TP-PKK Kabupaten Bogor Pererat Silaturahmi dan Kobarkan Semangat Kartini
Ia juga menyampaikan usulan pembukaan akses jalan baru guna menghindari potensi bencana serupa di masa mendatang.
“Hal ini juga merupakan bagian dari rekomendasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah DKI-Jabar,” katanya usai pertemuan.
Menurut Dedie, akses jalan tersebut sangat krusial karena berada di jalur utama yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional. Ia berharap, pemerintah pusat bisa memberikan dukungan melalui skema pembiayaan Inpres Jalan Daerah (IJD).
Baca Juga: Ada Program Nyaah Ka Indung, ASN Kota Bogor Diminta Peduli Orangtua yang Nggak Mampu
“Skema pembiayaan ini bisa mempercepat proses penanganan jalan,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Wamen PU, Diana Kusumastuti meminta Pemkot Bogor segera mengajukan usulan teknis secara resmi. Kemudian memastikan ketersediaan lahan untuk akses jalan baru.
“Sehingga apabila memungkinkan dibantu lewat IJD, proses penanganannya bisa langsung dimulai,” ucapnya.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Bintang Timnas Bakal Meriahkan JALALIVE Indonesia Stars Championship 2025 di Banjarnegara
Dalam kesempatan yang sama, turut dibahas rencana relokasi jaringan distribusi utama (JDU) milik Perumda Tirta Pakuan yang terlintasi proyek akses tersebut.
Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan, menyatakan siap mendukung langkah relokasi demi keamanan akses dan keberlanjutan layanan air bersih.
Dedie berharap sinergi antara pemerintah pusat, Pemkot, dan BUMD bisa mempercepat solusi terhadap persoalan yang berdampak langsung terhadap aktivitas warga.
Baca Juga: 3 Negara Ini Kirim Pemain Terbanyak di Laga ASEAN All Stars vs Manchester United, Timnas Indonesia Termasuk?
Sementara itu, pengupasan aspal longsor Batutulis mulai dilakukan sejak Selasa (22/4) dini hari, dengan bantuan alat berat.