RBG.ID-BOGOR, Pemerintah Kota Bogor bakal membangun kembali ruang farmasi dan fisioterapi RS Salak Bogor yang hangus terbakar pada Jumat (7/4/2023) lalu.
Rencana pembangunan kembali ruang farmasi RS Salak yang hangus terbakar itu disampaikan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim pada Rabu (1/11/2023).
Dedie mengatakan, Pemkot Bogor telah mendorong pengalokasian anggaran hibah untuk pendirian kembali bangunan RS Salak yang hangus terbakar. Sebab, bangunan RS Salak yang terbakar itu tergolong dalam kategori cagar budaya.
Baca Juga: Kisah Siswa SD di Bekasi yang Kakinya Harus Diamputasi Akibat Perundungan Teman Sekolahnya
Dedie menyebut prosesnya dilakukan di Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).
Wakil Wali Kota Bogor memastikan pembangunan RS Salak tidak dilakukan tahun ini melainkan pada 2024 mendatang.
“Pembangunannya dilaksanakan di 2024. Tapi kami masih kesulitan dan menunggu gambar asli dari bangunan tersebut yang akan kami minta di Leiden, Belanda,” terangnya saat ditemui Radar Bogor.
Baca Juga: Update Pasien Cacar Monyet Bertambah 23 Orang Baru 1 Orang Dinyatakan Sembuh pada 2022
Hal itu disebut Dedie sebagai sebuah keharusan. Sebab jika tidah mengikuti bangunan aslinya nantinya akan menyalahi ketentuan. “Bentuk bangunannya harus typical. Kalo tidak sama nanti menyalahi,” tutur dia.
Saat itu, kebakaran diduga berasal dari Gedung Detasemen Kesehatan yang lama kosong. Kobaran api mulai membakar gedung tersebut pukul 13.15 WIB. Besarnya api membuat seluruh bagian bangunan di RS Salak ini hangus. Api akhirnya bisa dipadamkan setelah penanganan sekira 2,5 jam. (fat)