Minggu, 21 Desember 2025

Doa Bersama Lintas Agama di Tugu Kujang, Bima Arya Ingatkan Esensi dari Kemerdekaan

- Jumat, 18 Agustus 2023 | 09:33 WIB

RBG.ID-BOGOR, Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) Kota Bogor, tokoh lintas agama, dan masyarakat mengikuti kegiatan doa bersama di Tugu Kujang dalam rangkaian kegiatan Festival Merah Putih (FMP), Kamis (17/8/2023).

Sebelum pelaksanaan doa bersama, panitia, para pelajar dan masyarakat lebih dulu melaksanakan pengibaran bendera. Gelaran doa bersama lintas agama itu, masing-masing agama yang dipimpin oleh masing-masing pemuka agama memanjatkan doa.

Bima Arya menyampaikan, esensi dari kemerdekaan adalah pintu gerbang menuju Indonesia yang bersatu, adil, makmur dan sejahtera.

Baca Juga: Tragis! Anggota Polres Banjar Jabar Tewas Tertabrak Kereta Api Serayu, Diduga Gegara Telponan

“Sejatinya kemerdekaan adalah momentum bagi kita semua untuk terus bergerak ke depan melangkah maju. Melaju untuk Indonesia yg semakin maju. Kita boleh optimis, kita harus sangat optimis, Indonesia hari ini jauh lebih maju dari lima tahun yang lalu, 10 tahun yang lalu, 15 atau bahkan 20 tahun yang lalu,” ungkapnya.

Posisi ekonomi di Indonesia, Jawa Barat, dan Kota Bogor membaik, begitupun dengan kesejahteraan. Tantangan ke depan untuk terus maju dan bergerak adalah tidak ada kata mundur.

“Kalau mundur berarti mengkhianati cita-cita proklamasi. Kalau tidak bergerak maju berarti bertentangan dengan semangat proklamasi. Kalau ekonomi mundur, kalau kesejahteraan mundur, kalau demokrasinya juga mundur berarti tidak sejalan, tidak senapas, tidak sejiwa dengan tujuan proklamasi,” tegasnya.

Baca Juga: Sekjen PDI Perjuangan Serang Prabowo Soal Program Food Estate, Puan Maharani Bilang Begini

Dahulu, Bogor pernah dijuluki sebagai kota intoleran. Akan tetapi, saat ini dengan tegas Bima Arya mengatakan bahwa Bogor bangga karena menjadi satu dari seluruh kota di Indonesia yang terbaik dalam hal toleransi.

“Karena kebersamaan kita, karena peran tokoh agama, karena Forkopimda ada di depan setiap ada hal yang mengganggu kebersamaan kita. Jadi tantangan ke depan tidak boleh mundur lagi, tidak lagi ada kata-kata yang membuat kota ini dicap kota intoleran. Roh kita, DNA kota ini adalah DNA yang cinta keberagaman. Karena keberagaman adalah keniscayaan, karena keberagaman adalah keharusan. Tapi persatuan dan kebersamaan harus terus diperjuangkan,” jelasnya.

Pria yang akrab disapa Kang Bima tersebut mengungkapkan rasa salut dan hormat kepada Festival Merah Putih dan bangga satu bulan penuh Kota Bogor dipenuhi merah putih di dada, di jiwa, di pikiran.

Baca Juga: Peringati HUT Ke 78 Kemerdekaan RI, Universitas Muhammadiyah Bogor Raya Helat Upacara Hingga Berbagai Lomba

Ketua Panitia Festival Merah Putih 2023, Benyamin Mbo’oh mengatakan, doa bersama lintas agama di Tugu Kujang ini sebagai salah satu rangkaian kegiatan festival merah putih untuk terus bersatu bersama menaikkan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemerdekaan dan kedamaian yang saat ini bisa dinikmati.

“Sehingga begitu banyak warga dan tokoh lintas agama yang bergabung dan berdoa bersama di sini. Kita berdoa, khususnya untuk warga Kota Bogor tetap guyub, harmonis, tetap damai dan kita terus berdoa Indonesia tetap maju supaya seluruh masyarakat Indonesia yang hidupnya beragam tetap bersatu dan tetap maju untuk Indonesia maju,” katanya.(yosep/nurul-magang)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X