Diambang Kebangkrutan, Pedagang Bunga di Jalan Otista Pilih Hengkang

RBG.ID-BOGOR, Penutupan Jembatan Otista benar-benar membawa dampak buruk bagi para pedagang di Jalan Otista, Kota Bogor. Pasalnya, usaha mereka kini mati suri dan diambang kebangkrutan.

Revitalisasi Jembatan Otista ini membuat perekonomian di Jalan Otista mati. Para pedagang yang berjualan pun terseok-seok akibat sepi pengunjung.

Kondisi itu pun dirasakan Pebri, salah seorang pemilik kios bunga. Minimnya pembeli yang biasanya mampir saat melintas Jalan Otista membuatnya terpaksa memindahkan kiosnya ke lokasi lain.

Baca Juga: Klarifikasi Pihak SMA di Tulungagung Soal Viralnya Harga Jilbab Siswi Capai Rp 160 Ribu

Pebri menyebut, di awal penutupan jalan Pemerintah Kota Bogor meminta para pedagang bunga untuk direlokasi ke kawasan Batutulis. Namun saran itu ditolak lantaran kios yang ditawarkan dirasa tidak layak.

“Kiosnya sempit hanya berukuran 4 meter persegi. Selain itu juga tidak ada air, padahal untuk jualan bunga air itu sangat penting,” terangnya saat ditemui Radar Bogor, Sabtu (22/7/2023).

Setelah itu, Pebri mengajukan lokasi lain kepada Pemkot yakni di Jalan Bina Marga, Kecamatan Bogor Timur karena wilayah tersebut terkenal dengan kawasan penjual bunga.

Baca Juga: Kejam! Seorang ABG di Makassar Mengaku Diperkosa 10 Pria, Termasuk Pacarnya

“Akhirnya disetujui Pemkot. Kami diizinkan mendirikan bangunan tapi semi permanen dan menggunakan uang sendiri,” terangnya.

Selain Aa Florist milik Pebri terdapat 2 florist lain yang juga memindahkan kiosnya dari Otista ke Jalan Bina Marga. Ketiga florist ini diberikan bantuan berupa lahan untuk mendirikan kios dan tidak dibebankan sewa oleh Pemkot Bogor.

“Kami tidak tahu sampai kapan, ada kemungkinan lanjut dan tidak setelah jembatannya selesai. Jadi belum pasti,” ungkapnya.

Sedangkan, 2 florist lain masih mencoba bertahan berjualan di Jalan Otista. Sementara itu, 2 florist lainnya memilih menutup kiosnya.(fat)