Bima Arya Sebut Orang Pertama yang Datang Usai Salat Idul Fitri ke Rumahnya adalah Keuskupan Bogor

RBG.ID-BOGOR, Wali Kota Bogor, Bima Arya mendapat kunjungan dari Uskup Keuskupan Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur bersama umat Katolik, Sabtu (22/4/2023).

Uskup Keuskupan Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur mengunjungi kediaman Bima Arya untuk melakukan silaturahmi dan menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri dalam kegiatan Open House tersebut.

Setelah melaksanakan Salat Idul Fitri di Kebun Raya Bogor dan melakukan silaturahmi ke kediaman Diani Budiarto dan Danrem 061/Suryakencana, Brigjen TNI Rudy Saladin, Bima Arya langsung kembali ke kediamannya di kawasan Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Baca Juga: Bima Arya: Ini Idul Fitri Terakhir Saya Menjabat di Kota Bogor, Maafkan Kami Apabila Belum Sesuai Harapan

Bima Arya mengatakan setiap tahun orang pertama yang datang ke kediamannya untuk bersilaturahmi usai Salat Idul Fitri adalah Keuskupan Bogor.

Dalam kesempatan itu Bima Arya pun mengajak Bruno Syukur untuk menikmati makanan khas hari raya, yakni ketupat.

Bima Arya mengatakan, momentum Idul Fitri dan tahun terakhir kepemimpinan dirinya dan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim ingin lebih mengeratkan tali silaturahmi.

Dalam open house ini ia juga bersilaturahmi dengan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.

Baca Juga: Bima Ungkap Ganjar Pranowo Masuk 9 Nama Capres yang Sempat Diusulkan PAN

Uskup Keuskupan Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur menyebut, pada momentum empat tahun kepemimpinan Bima Arya-Dedie A. Rachim sudah banyak yang dicapai. Diantaranya adalah kebersamaan dan toleransi antar umat beragama.

“Dengan melihat apa yg sudah dijalankan oleh pak wali kota selama ini yang memimpin Kota Bogor ini saya memberikan apresiasi atas kemampuan beliau memimpin Kota Bogor dan dalam membangun relasi kebersamaan antar umat beragama. Saya berharap pemimpin berikutnya bisa melanjutkan karya-karya baiknya dan kita harap semoga pak wali bisa berjuang ke arah yang lebih tinggi,” ujarnya.

Kebersamaan ini lanjutnya, harus terus dijaga karena menjadi cita-cita bagi semua yang dimulai sejak lama.

“Sehingga kami dari umat katolik Keuskupan Bogor ini amat berterima kasih atas kebersamaan dan toleransi antar umat beragama di Bogor,” ujarnya.(*/mer)