Senin, 22 Desember 2025

Berbahaya, Warga Dilarang Tinggal Dekat Lokasi Longsor Empang

- Jumat, 17 Maret 2023 | 16:47 WIB
Tim SAR Gabungan berhasil menemukan semua korban longsor di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. (Foto: Reka/Radar Bogor)
Tim SAR Gabungan berhasil menemukan semua korban longsor di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. (Foto: Reka/Radar Bogor)

RBG.ID-BOGOR, Pemerintah Kota Bogor bakal merelokasi warga Kampung Sirna Sari, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Hal itu lantaran, Pemkot Bogor menilai kawasan tersebut berbahaya untuk ditinggali.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim mengatakan, hasil peninjauannya bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menunjukkan perlu adanya penanganan pada kawasan bekas longsor di kawasan tersebut.

"Ke depan jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi harus diamankan karena ini merupakan jalur vital. Ada beberapa penanganan yang akan dilakukan Balai Teknik Perkeretaapiaan (BTP) Jawa Barat dibantu Daerah Operasional 1 Jakarta dan Direktorat Pelaksana Kementerian Perhubungan agar tidak terjadi longsor kembali," ujar Dedie usai menyambangi lokasi longsor, Jumat (17/3/2023).

Baca Juga: Nenek dan Cucu Ditemukan Meninggal Berpelukan, Pencarian Korban Longsor Dihentikan

Dedie menilai tingginya tebingan yang mencapai 30 meter membuat potensi longsor di wilayah tersebut masih ada. Oleh karena itu dirinya merasa perlu ada langkah pencegahan yang komprehensif.

Dedie berharap masyarakat setempat dapat memahami kondisi tersebut, karena beresiko menimbulkan korban jiwa kembali.

"Kami imbau dan siapkan tempat relokasi. Koordinasi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) menunjukkan ada 3 titik relokasi yang bisa digunakan untuk masyarakat yang tinggal di zona hitam dan korban longsor di Kelurahan Empang," ungkap dia.

Baca Juga: Satu Korban Longsor di Bogor Ditemukan Dalam Kondisi Tertelungkup  

Tiga titik tersebut merupakan lahan aset Pemkot Bogor yang berlokasi di Pamoyanan, Ciawi, dan Ciomas. Dedie mengatakan Pemkot Bogor sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan selanjutnya akan dikomunikasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pembangunan rumah sementara.

Pembangunan tersebut ditargetkan rampung dalam 3-4 bulanke depan. Selama waktu tersebut masyarakat akan ditempatkan di rusunawa yang dibiayai oleh Badan Penanggilangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor dalam kurun waktu maksimal 3 bulan.

"Oleh karena itu kami bekejaran debgan waktu. Semoga dalam 3 bulan lahannya sudah siap. Kami imbau masyarakat untuk tidak menghuni zona tersebut karena berbahaya untuk dirinya dan keluarga," tegas Dedie.(fat)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X