Raih Penghargaan Internasional, Bupati Bogor Apresiasi Sutradara Muda Ineu Rahmawati

RBG.id - Bupati Bogor Rudy Susmanto memberikan apresiasi kepada sutradara muda asal Kecamatan Citeureup, Ineu Rahmawati, yang berhasil meraih penghargaan internasional melalui film dokumenternya.

Karya Ineu berjudul Mama Jo dinobatkan sebagai “Best Short Documentary” pada ajang Golden FEMI Film Festival 2025 di Sofia, Bulgaria, pada 7 Juni lalu.

Atas pencapaian itu, pemerintah Kabupaten Bogor menggelar penyambutan resmi di Pendopo Bupati pada Kamis malam (17/9).

Dalam sambutannya, Rudy menyampaikan rasa bangga atas prestasi Ineu yang mampu mengharumkan nama Bogor di kancah dunia.

Baca Juga: Peringati Maulid Nabi, Wakil Bupati Bogor Ajak ASN Teladani Rasulullah untuk Tingkatkan Pelayanan Publik

“Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya. Semoga prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi para pemuda dan masyarakat Kabupaten Bogor untuk terus berkarya dan berinovasi, bahkan hingga tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.

Ineu Rahmawati pada kesempatan yang sama mengucapkan terima kasih atas penghargaan dan dukungan yang diberikan pemerintah daerah.

Ia berharap pemerintah dapat terus membuka ruang bagi sineas muda untuk menyalurkan ide-ide kreatif.

Baca Juga: HUT PEPABRI dan FKPPI, Sekda Ajat Ajak PEPABRI dan FKPPI Aktif Kawal Pembangunan di Kabupaten Bogor

“Terima kasih kepada Bupati Bogor dan seluruh masyarakat atas antusiasmenya terhadap film Mama Jo. Saya berharap pemerintah dapat terus menjembatani sineas muda yang ingin berkarya,” tutur Ineu.

Film Mama Jo sendiri mengisahkan perjuangan Santi, seorang ibu asal Indonesia, dalam merawat anaknya Johan yang berusia sembilan tahun dan hidup dengan cerebral palsy.

Dokumenter ini menggambarkan keseharian keluarga tersebut dalam menghadapi keterbatasan sekaligus mengingatkan pentingnya kesadaran publik terhadap penyandang disabilitas.

Melalui film ini, Ineu berusaha menyampaikan pesan universal tentang kasih sayang, keteguhan hati, serta daya juang keluarga yang relevan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia.***