RBG.ID - Bupati Bogor Rudy Susmanto semakin gencar mengenang jasa para pahlawan baik itu dalam bentuk nama di suatu jalan, gedung publik maupun sarana olahraga.
Kedepan, atas usulan Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor Irwannudin Tadjuddin, Rudy Susmanto pun akan menamakan Taman Makam Pusara Adhyaksa dan Jalan Taman Makam Pahlawan menjadi Taman Makam Pusara Raden Gatot Taroenamihardja dan Jalan Raden Gatot Taroenamihardja.
Raden Gatot Taroenamihardja yang mendapat gelar kesarjanaan Meester in de Rechten dari Rijksuniversiteit Leiden, Belanda awalnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo pada 24 Desember 1971, dan dipindah makamnya pasa 25 Novemver 2021 di Taman Makam Pusara Adhyaksa, Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Pemkab Bogor Resmi Mulai Revitalisasi Pasar Leuwiliang, Tiang Pancang Pertama Ditanam
"Atas usulan Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor Irwannudin Tadjuddin, kami akan memberikan nama Taman Makam Pusara Adhyaksa menjadi Tamam Makam Pusara Raden Gatot Taroenamihardja dan mengganti nama jalan Taman Makam Pahlawan menjadi Jalan Raden Gatot Taroenamihardja," kata Rudy Susmanto kepada wartawan, Kamis, 19 Juni 2025.
Rudy Susmanto menuturkan sosok Raden Gatot Taroenanihardja adalah sosok pendiri bangsa, yang memiliki intergritas dan anti korupsi hingga harus kita beri penghormatandengan mengabadikan namanya.
"Oleh karena itu, kami butuh izin dari Kejaksaan Agung dan keluarga almarhum untuk mengabadikan namanya menjadi nama taman makam pusara dan jalan," tuturnya.
Baca Juga: Rudy Susmanto Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Bhayangkari Kabupaten Bogor
Sementara itu, Irwannudin Tadjudin berharap pemberian nama Taman Makam Pusara Raden Gatot Taroenamihardja dan Jalan Raden Gatot Taroenamihardhja dapat dilakukan pada tahun ini.
"Pemberian nama Taman Makam Pusara Raden Gatot Taroenamihardja dan Jalan Raden Gatot Taroenamihardhja sangat positif dan monumental, bagi kami, para Jaksa, beliau adalah sosok panutan," harap Irwannudin Tadjuddin.
Sosok Raden Gatot Taroenamihardja semasa hidupnya dikenal berani, tegas, berwibawa, gigih dan tak segan mempertaruhkan nyawanya dalam memperjuangkan supremasi hukum dan membersihkan negara Indonesia dari praktek korupsi.
Bahkan, buntut dari tindakannya mencoba membongkar perihal korupsi penyelundupan yang dilakukan oleh Panglima Teritorium I Kolonel Maludin Simbolon di Teluk Nibung, Sumatera Utara, serta barter yang diduga melibatkan Kolonel Ibnu Sutowo di Tanjung Priok, Raden Gatot Taroenamihardja mendapat kecaman, dimana saat itu tentara berusaha membunuhnya hingga ia mengalami buntung di bagian kaki karena ditabrak kendaraan pada waktu subuh.***
Artikel Terkait
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor Ajak Warga Cintai Pangan Lokal Lewat “BAGAS” di Kabogorfest 2025
Rudy Susmanto Sebut Penggunaan Nama Hoegeng dan Soebianto Sangat Inspiratif
Sambut Hangat Iluni Smansa Cibinong, Bupati Rudy Susmanto Ajak Bangun Kabupaten Bogor
Rudy Susmanto Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Bhayangkari Kabupaten Bogor
Pemkab Bogor Resmi Mulai Revitalisasi Pasar Leuwiliang, Tiang Pancang Pertama Ditanam