Ikon Wisata Puncak Bakal Dibongkar, 420 Bangunan Milik Pedagang Ikut Diratakan

RBG.ID-BOGOR, Selama ini, wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, sering menghabiskan waktu istirahatnya dengan nongkrong dan ngopi di Warung Patra atau Warpat.

Bahkan, Warung Patra ini sudah menjadi ikon bagi wisatawan Jabodetabek yang bisa berkunjung ke kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

Sayangnya, Warung Patra itu bakal dihilangkan alias dibongkar. Dengan begitu, wisatawan harus mencari tempat nongkrong lainnya saat jalan-jalan ke Puncak, Bogor.

Baca Juga: Landeuh Village Riverside, Tawarkan Sensasi Glamping dan Villa Cabin di Tengah Alam yang Indah Gunung Pancar

Ikon Puncak itu bakal menjadi kenangan. Dalam waktu dekat, warung-warung di sepanjang Jalan Raya Puncak itu bakal dibongkar bersama dengan ratusan lapak pedagang kaki lima (PKL).

Pasalnya, para pedagang ini bakal direlokasi ke Rest Area Gunung Mas Puncak. “Surat pembongkaran dari Satpol PP sudah diterima pada Jumat (29/9/2023),” ujar pengelola Warung Patra, Oman, kepada Radar Bogor, Minggu (8/10/2023).

Informasi yang dihimpun Radar Bogor (RBG.ID Group), pembongkaran PKL di Jalur Raya Puncak rencananya dimulai hari ini, Senin (9/10/2023).

Baca Juga: Siap – Siap Promo 10.10 McDonalds, Potongan Harga hingga 50 Persen, Berlaku Hanya Satu Hari

Ada 420 lapak milik pedagang di sepanjang Jalan Raya Puncak bakal dibongkar. “Surat sudah kami edarkan,” kata Kasatpol PP Kabupaten Bogor, Cecep Iman kepada Radar Bogor.

Sementara itu, Camat Cisarua Ivan Pramudya mengatakan, para pedagang yang akan direlokasi sudah bisa pindah ke Rest Area Gunung Mas Puncak. “Yang mau pindah sekarang sudah bisa,” paparnya.

Dikonfirmasi terpisah, perwakilan pedagang di Jalan Raya Puncak, Nuryadi mengaku, para pedagang keberatan direlokasi ke Rest Area Gunung Mas. “Banyak yang menolak,” terangnya.

Nuryadi mengaku para pedagang tidak mempermasalahkan jika dikenakan pajak untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bogor. Asalkan tidak direlokasi ke Rest Area Gunung Mas. “Kami pedagang siap bayar pajak asal tidak direlokasi,” tukasnya.(all)