RBG.ID – Kasus pemeriksaan celana dalam siswi yang haid karena tak ikut salat Duha, menjadi perhatian serius Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor.
Komisioner KPAD Kabupaten Bogor, Asep Saepudin menegaskan, pihaknya sangat menyesalkan kasus tersebut.
“Jika benar kata-kata itu keluar dari mulut seorang pendidik di sekolah tersebut. Sangat tidak etis dan tentunya ini akan menyakiti perasaan siswinya yang diminta membuktikan dengan memperlihatkan celana dalamnya, bahwa siswi tersebut benar-benar sedang haid,” jelas Asep.
BACA JUGA : Tak Ikut Salat Duha karena Haid, Siswi di Bogor Diminta Perlihatkan Celana Dalam
Ia berharap, kejadian tersebut segera ditindaklanjuti dan jadi bahan evaluasi pihak sekolah.
“Harus jadi bahan untuk perbaikan sistem pendidikan, terutama di bidang akhlak dan karakter,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kasus tersebut menjadi tanggung jawab serbagai pihak, terutama para pemangku kebijakan diantaranya Dinas Pendidikan (Disdik), Kementerian Agama (Kemenag) maupun pihak terkait lainnya.