RBG.ID-BOGOR, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendatangi Kampung Batik di Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (8/6/2022).
Kedatangan Ma”ruf Amin untuk meninjau aktivitas produksi batik sekaligus memberikan bantuan kepada pengrajin batik.
KH Ma'ruf Amin memilih berjalan kaki menuju lokasi produksi sepatu yang jaraknya lebih dari satu kilometer itu.
Diusianya yang sudah tak muda lagi, pria kelahiran Tangerang, Banten tersebut tampak mengenakan pakaian kemeja putih dengan kopiahnya.
Ma”ruf Amin datang bersama Wakil Wali Kota Bogor Didie Rachim dan Ketua Baznas Noor Achmad. Kedatangan mereka disambut warga sekitar.
Baca Juga: Begini Respon Wapres Ma’ruf Amin Soal Penundaan Pilpres
Momen Wapres disambut masyarakat saat berada di dalam perkampungan yang menjadi sentra produksi terjadi sekira pukul 14.28 WIB, Rabu (8/6/2022).
"Kita kedatangan wakil presiden, untuk meninjau kampung Batik Cibuluh, Bogor Utara, Kota Bogor. Alhamdulillah sangat berkenan, karena melihat ciri khas batiknya yang semakin menarik," ujar Ketua Baznas Noor Achmad usai kegiatan mengunjungi sentra batik Cibuluh.
Noor Achmad menjelaskan, KH Ma'ruf Amin sekaligus menyerahkan bantuan permodalan yang berasal dari Baznas kepada 40 para pengrajin batik Cibuluh. Masing-masing pengrajin menerima bantuan sebesar Rp5 juta.
"(Dengan bantuan permodalan) Insya Allah mereka akan lebih meningkatkan kualitas, seperti diharapkan Wapres agar ada inovasi baru. Disamping dengan lokal wisdem, sekaligus ada inovasi baru," kata Noor Achmad sembari menyampaikan keinginan KH Ma'ruf Amin.
Permintaan lainnya, kata dia, KH Ma'ruf Amin menginginkan ada inovasi lain tak hanya memproduksi batik tetapi juga fashion. Dan mendorong agar pemasaran batik di Cibuluh go internasional.
"Wapres sangat tertarik dengan batik yang ada disini (Cibuluh). Indikatornya, KH Ma'ruf Amin memborong lima batik, berarti beliau sangat tertarik batik Cibuluh," ucapnya.
Noor Achmad mengatakan, selama tiga tahun terakhir Baznas melakukan pendampingan terhadap para pengrajin batik Cibuluh, dan mendorong agar tak hanya piawai dalam memproduksi batik melainkan mampu menjadikan sentra tersebut menjadi destinasi wisata.
Kedepan, Baznas akan mengembangkan replikasi kampung batik serupa di beberapa tempat.
Meski yang eksisting saat ini berada di tiga tempat, pertama di Cibuluh Bogor, Semarang Jawa Tengah dan Tuban Jawa Timur.
Noor Achmad juga sekaligus membuktikan dana zakat yang selama ini dikelola Baznas dapat mensejahterakan umat.
"Tahun ini akan ada 400 ribu orang yang semula mustahik menjadi muzakki. Kita dorong, di Kampung Batik ada beberapa kelompok, Insya Allah jadi muzakki. Artinya yang tadinya miskin jadi orang kaya," katanya.(ded)