"Selain itu IGD-nya juga dilengkapi dengan zona-zona berdasarkan triasenya. Ada zona merah, kuning, dan sebagainya," imbuh Ilham.
Dia menyampaikan gedung yang ada saat ini baru 25 persen dari total yang direncanakan. Ia menyebut RSUD akan kembali melakukan pembangunan secara bertahap di tahun 2024.
"Tahun depan ada anggaran dari APBD untuk lanjutan poliklinik. Mohon doa agar biasa menambah ruang rawat inap paling tidak 100 tempat tidur untuk kelas 3. Karena saat ini kami masih kekurangan. Sekarang jumlahnya 480-an, harapannya bisa bertambah menjadi 600-700 tempat tidur," kata Ilham.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah menjelaskan anggaran pembangunan dua blok RSUD berasal dari dua sumber pembiayaan.
Blok I RSUD Kota Bogor berasal dari Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat sebesar Rp 50 miliar. Sementara anggaran pembangunan Blok IV RSUD Kota Bogor berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat sebesar Rp 41,6 miliar.
Syarifah mengatakan pembangunan dapat berjalan lancar akibat pengawasan ketat yang terus dilakukan. "Dengan begitu pembangunan bisa diselesaikan tepat waktu tanpa ada deviasi negatif," ucapnya usai melakukan peninjauan.
Dirinya berharap bangunan yang akan diresmikan semakin memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Ia juga ingin RSUD dapat menjadi RS yang representatif bagi Kota Bogor.
"Semoga rencana ke depan menjadi RS pendidikan, RS pusat onkologi, dan RS rujukan regional bisa terwujud," harap dia. (cr1)