Sebelumnya, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Teguh Widodo menilai, minimnya sarana pendidikan berpengaruh terhadap rata-rata lama sekolah (RLS) di Bumi Tegar Beriman.
"Kalau kita lihat, jumlah sekolah SMP kurang, maka tidak heran angka lama sekolah rendah. Kita kalah jauh dengan daerah lain," ujar Teguh Widodo dalam Reses Anggota DPRD Kabupaten Bogor masa sidang III Tahun 2021 - 2022 Dapil I di Sukaraja pada Rabu (20/7/2022) lalu.
Bahkan, kata Teguh, kurangnya jumlah sekolah negeri khususnya, menimbulkan masalah lain seperti pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kemarin.
Jumlah pendaftar tidak seimbang dengan jumlah kuota kursi sekolah sehingga menimbulkan persaingan dan perebutan. Maka tidak aneh kabar jual beli kursi terdengar ke publik dan menjadi bahan evaluasi semua pihak.
"Ini menunjukan bahwa pemerintah belum menyediakan sekolah yang layak sampai ke kampung-kampung, walaupun anggaran pendidikan kita juga tinggi, sudah di atas 26 persen, namun itu total, untuk mebeler, membangun RKB (ruang kelas baru) dan paling besar di seputar gaji pengajar," papar politisi PKS itu.(cok)