RBG.ID–Mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memiliki nilai tambah yang signifikan bagi Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo.
Salah satu kekuatan yang dibawa Andika adalah peluang untuk mengimbangi Prabowo Subianto, yang juga Purnawirawan Jenderal TNI.
Prabowo kerap muncul dalam berbagai hasil survey sebagai kandidat Presiden pilihan teratas bersama dua calon presiden lainnya, yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Baca Juga: 24 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba di Bogor Diringkus Petugas Petugas Polresta
"Ya bisa saja menjadi lawan yang cukup kuat untuk bisa bersaing dengan Prabowo dan pasangannya," kata Pengamat Politik
Ujang Komarudin di Jakarta, belum lama ini, saat ditanya mengenai pandangannya terkait potensi mantan Panglima TNI, Andika Perkasa, sebagai calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Ujang mengakui bahwa Andika Perkasa memiliki nilai tambah yang signifikan dalam pasangan tersebut. Andika Perkasa bisa saja menjadi lawan yang kuat bagi Prabowo Subianto jika benar dipasangkan dengan Ganjar.
Baca Juga: Panji Gumilang Terancam 10 Tahun Penjara, Ini Pasal-pasal yang bakal Dikenakan Bareskrim Polri
Menurutnya menjadi hal yang bagus jika semua pasangan calon memiliki kekuatan yang seimbang.
"Jadi Prabowo dengan pasangannya kuat. Ganjar dan Andika juga bisa dianggap kuat. Jadi pertarungan yang menurut saya bagus dan positif saja. Biar rakyat yang menentukan,” ujarnya.
Sebelumnya, Jenderal Purnawirawan Andika Perkasa hadir di acara Peringatan Bulan Bung Karno di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, pada 24 Juni 2023. Kemudian, namanya disebut-sebut masuk daftar Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo. Andika sendiri mengaku siap jika ditugaskan. Begitu pula soal kans jika disandingkan dengan Ganjar jadi bakal Cawapres.
Sementara itu, Karim Suryadi, Pakar Komunikasi Politik, menilai Andika Perkasa merupakan salah satu kekuatan yang bisa mengokang keberanian dan kepemimpinan Ganjar Pranowo. Dia melihat, jika Andika terlibat dalam politik bisa menjadi harapan baru. (*)