politik

Hasto Tegaskan PDI Perjuangan Komitmen Lanjutkan Program Pemerintahan Jokowi

Rabu, 5 Juli 2023 | 09:58 WIB
Ganjar Pranowo bersama Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Plt. Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, Sekretaris Jenderal Hanura Kodrat Shah, serta sejumlah unsur relawan saat meresmikan Rumah Aspirasi Relawan Pemenangan Ganjar Presiden 2024 di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2023). (Foto Jawa Pos)

RBG.ID-JAKARTA, PDI Perjuangan berkomitmen melanjutkan program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Komitmen itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.

Itu disampaikannya saat membakar semangat kader partai PDI Perjuangan di Sumatera Barat (Sumbar) untuk terus bergerak menuju kemenangan Pemilu 2024.

PDI Perjuangan akan terus berjuang dengan menghidupi prinsip the power of belief (keyakinan), dan the power of idea (gagasan) serta penggalangan akar rumput.

Baca Juga: Habiskan Rp1,6 Miliar untuk Operasi Plastik, Begini Penampakan Alicia Amira Dulu

Semangat itu dikobarkan Hasto saat berpidato dalam pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Sumbar yang dilaksanakan di Kota Padang, pada Selasa (4/7/2023).

Hasto mengatakan, menghadapi Pemilu 2024, sesuai pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, seluruh kader PDIP berada dalam satu rampak barisan. Jika itu dilakukan, maka kader PDIP Sumbar akan bisa merubah peta politik di Sumbar.

“PDIP setiap tahun menggali pemikiran Bung Hatta, KH Agus Salim, Prof Moh Yamin dan lain-lain yang dikenal sebagai pejuang pemikir dan pahlawan kemerdekaan. Partai terus melakukan gerakan turun ke bawah mengangkat peran penting tokoh cendekiawan, tokoh adat dan tokoh agama dalam satu kesatuan kemajuan. PDIP juga punya konsepsi membangun Sumbar sebagai pusat kemajuan di Samudera Hindia. Karena itulah PDIP terus bergerak untuk merubah peta politik Sumbar,” ujar Hasto.

“Apa syaratnya? Pertama keyakinan politik, the power of belief,” kata Hasto.

Baca Juga: Viral! TikToker Ini Sentil Janji Pejabat Akibat Jembatan di Sukabumi yang Rusak Tak Kunjung Diperbaiki

Ia pun menceritakan pengalaman Megawati sebagai bahan refleksi bagi kader PDIP Sumbar. Ketika kantor PDI diserang pada 27 Juli 1996 oleh kekuatan rezim Orde Baru, banyak yang membisikinya untuk menggelar gerakan massa, bukan menempuh jalur hukum sebagai jalur perjuangan.

Alasannya, para hakim, jaksa, dan polisi saat itu dikuasai oleh rezim Orde Baru.

“Bu Mega menolak dengan menjawab, masa diantara 267 kabupaten dan kota saat itu, tak satupun polisi, jaksa hakim yang memiliki hati nurani? Akhirnya jalur hukum dikedepankan. Dan sekali kita memenangkan gugatan kita, akan menjadi kekuatan moral kita yang mampu menghantam benteng rezim otoriter. Akhirnya dengan modal keyakinan politik itu, gugatan di Riau dimenangkan dan jadi benteng rakyat yang membuka mata hati elite saat itu,” kata Hasto.

Baca Juga: Hasto Pastikan Megawati Bakal Umumkan Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo pada September 2023

“Inilah yang saya maksud kekuatan keyakinan, the power of mind, the power of belief. Kalau kita punya kekuatan itu dipadukan gerakan turun ke bawah, maka kita bisa menangkan Sumbar,” tambahnya.

Halaman:

Tags

Terkini